Anda mungkin sudah tak asing dengan alat ukur suhu atau termometer. Namun, tahukah Anda jika termometer ada dalam berbagai jenis? Dengan jenis yang berbeda, penggunaan serta manfaatnya pun tak akan sama.
Kalau tak ingin salah pakai, sebaiknya kenali lebih dahulu berbagai termometer. Sesuai sebutannya, alat ukur suhu adalah media untuk mengukur kondisi suhu tubuh, benda, maupun ruang. Untuk memahami lebih lanjut, simak ulasannya di sini.
Contents
Jenis Alat Pengukur Suhu
1. Termometer Klinis
Termometer klinis atau kerap disebut alat ukur suhu badan biasa digunakan untuk kepentingan klinik. Termometer ini dapat berfungsi untuk mengukur suhu manusia maupun hewan.
Umumnya, termometer ini memiliki satuan skala celcius atau fahrenheit. Rentang pengukuran pun disesuaikan dengan suhu normal tubuh, yaitu 35°C – 42°C. Fakta ini pula yang membedakan termometer klinis dengan jenis lainnya.
Penggunaan alat ukur suhu tubuh ini cukup beragam. Mulai dari dimasukan ke mulut, ketiak, telinga, hingga anus, adalah beberapa teknik penggunaan yang bergantung pada desain termometer.
Karena itulah, dalam penggunaan termometer klinis dibutuhkan tahap sterilisasi sebelum digunakan kembali.
2. Termometer Ruang
Sesuai namanya, jenis satu ini merupakan alat ukur suhu ruangan. Biasanya, termometer ini dipakai di lokasi industri, perusahaan, maupun klinik kesehatan. Namun, tak salah juga untuk digunakan di rumah pribadi.
Pada dasarnya, cara kerja termometer ruang sama dengan termometer lainnya karena turut menggunakan air raksa.
Bedanya, rentang skala termometer ini antara -50°C – 50°C. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menempelkan secara vertikal di dinding ruangan yang ingin diukur.
3. Termometer Laboratorium
Jika ingin mengukur suatu sistem, bahan kimia, maupun reaksi kimia, maka termometer laboratorium adalah pilihan yang tepat.
Salah satunya karena termometer ini memiliki rentang skala lebih luas, yaitu 0°C – 350°C. Dengan begitu, pengukuran suhu suatu zat pun dapat lebih optimal.
Jenis yang dapat digunakan pun ada dalam beberapa kategori. Meski begitu, termometer konvensional masih kerap menjadi pilihan. Setidaknya, Anda dapat membedakannya melalui zat cair yang digunakan dalam termometer yaitu berbahan air raksa atau alkohol.
Saat menggunakannya, pastikan termometer sudah dalam keadaan bersih. Selanjutnya, peletakan termometer tak boleh bersinggungan dengan wadah zat yang diukur.
Hindari pula untuk memegang langsung termometer dan menyiasatinya dengan menggantungnya di sebuah benang.
4. Termometer Digital
Tak jauh berbeda dengan termometer sebelumnya, termometer digital merupakan inovasi di era modern. Prinsip kerjanya sama, yaitu mengukur suhu tubuh.
Hanya saja, ditambah dengan tampilan skala digital untuk mempermudah penafsiran ukuran suhu.
Umumnya, alat ukur suhu tubuh digital memakai sensor panas elektronik untuk mendeteksi. Bentuk serta cara penggunaannya pun menyerupai, yakni dengan meletakkannya di mulut, telinga, ketiak, maupun anus.
5. Termometer Inframerah
Anda tentu sudah pernah melihat termometer jenis ini. Penggunaanya tak perlu ditempelkan, melainkan hanya diarahkan ke bagian tubuh yang ingin diukur suhunya. Karenanya, termometer ini juga kerap disebut sebagai alat ukur suhu tembak.
Inframerah di sini bukan merupakan pancaran sinar, melainkan sebuah sensor. Nantinya, sensor inframerah ini dapat menangkap gelombang panas yang keluar dari tubuh seseorang. Gelombang panas pun segera ditransformasikan ke sinyal listrik yang akan membentuk angka digital suhu.
Ini adalah salah satu contoh alat ukur suhu yang dapat diandalkan. Selain pengukuran suhu tubuh, termometer inframerah juga tersedia dalam jenis lainnya.
Mulai dari pengukuran suhu alat mekanik atau listrik, suhu oven, hingga suhu gunung berapi bisa memanfaatkan termometer ini.
Biasanya, perbedaan jenis sensor yang akan membuat fungsi termometer ini beragam. Ada 3 jenis sensor yang umum digunakan, termometer inframerah titik, sistem pencitraan garis inframerah, serta kamera inframerah.
6. Termometer Bimetal
Bimetal merupakan penggabungan dua kata, yaitu “bi” berarti dua dan “metal” berarti logam. Bisa dikatakan bahwa alat ini memanfaatkan dua keping logam, sehingga alat untuk mengukur suhu disebut termometer bimetal.
Saat keping bimetal bertemu suhu panas, maka akan melengkung ke arah logam dengan angka koefisien muai panjang kecil. Sebaliknya, saat didinginkan maka akan melengkung ke logam dengan angka koefisien muai panjang besar.
Dapat dikatakan, termometer ini peka terhadap perubahan suhu. Prinsip kerja ini dimanfaatkan sebagai alat ukur suhu otomatis. Mulai dari saklar otomatis, alat ukur suhu makanan, hingga alarm kebakaran adalah beberapa pemanfaatannya.
Termometer ini juga punya beberapa keunggulan. Beberapa di antaranya, tahan goncangan, harga relatif terjangkau, tidak mudah terbakar, hingga dapat menjadi termograf. Namun, tingkat akurasi alat ukur ini tergolong rendah sehingga perlu tetap berhati-hati.
7. Termometer Termokopel
Ini adalah salah satu jenis alat pengukur suhu panas yang punya rentang skala cukup luas, yaitu -200°C – 2000°C. Termokopel sendiri merupakan sensor suhu untuk mengukur suhu melalui penggabungan dua jenis konduktor yang akan menimbulkan reaksi “thermo-electric”.
Kedua logam konduktor memiliki fungsi berbeda. Logam konduktor satu biasanya akan menjadi referensi suhu konstan, sedangkan lainnya akan merupakan pendeteksi suhu panas.
Termokopel sendiri cukup populer dan kerap digunakan dalam peralatan listrik yang berkaitan dengan perubahan suhu. Selain punya rentang skala luas, alat ukur suhu ini juga memiliki tingkat kepekaan yang tinggi.
Termokopel juga ada dalam beberapa jenis. Biasanya, penggunaan logam konduktor yang akan membedakan masing-masing jenis. Berbeda logam konduktor juga membuat rentang skala setiap jenis berbeda.
Sebagai contoh, termokopel tipe E menggunakan logam nickel-chromium dan constantan sehingga mempunyai rentang skala -200°C – 900°C.
Sedangkan, termokopel tipe N menggunakan logam nicrosil dan nisil sehingga skala berada pada 0°C – 1250°C. Ada pula tipe J, K, T, dan lainnya.
8. Termometer Six Bellani
Termometer Six Bellani juga kerap dikenal sebagai alat ukur suhu maksimum dan minimum. Pasalnya, alat ini mampu mengukur sekaligus suhu maksimum dan minimum dalam waktu tertentu.
Salah satu alat pengukur suhu udara ini menggunakan air raksa dan alkohol dalam pengukurannya. Umumnya, termometer ini memiliki bentuk seperti huruf U.
Nantinya, saat suhu naik air raksa akan mengembang dan masuk ke jalur sempit tabung berskala. Sebaliknya, jika suhu udara turun maka kolom air raksa tetap ditempat karena tertahan tabung yang sempit. Karenanya, umumnya termometer ini digunakan oleh pengamat cuaca.
9. Termometer Dot
Tak kalah menarik, ada pula termometer berupa dot atau empeng. Biasanya, alat ukur suhu tubuh ini digunakan oleh bayi agar penggunaannya mudah. Bayi atau anak hanya perlu menghisapnya selama 3 – 5 menit agar skala digital muncul pada termometer.
Rentang skala yang dimiliki tentu serupa dengan alat ukur suhu tubuh otomatis 35°C – 42°C karena mengikuti suhu normal manusia. Meski begitu, termometer ini dinilai memiliki tingkat akurasi rendah.
Itulah beberapa jenis alat ukur suhu dengan kegunaannya masing-masing. Ya, berbeda termometer nyatanya menghasilkan kegunaan tersendiri. Karena itu, pastikan untuk menggunakan termometer sesuai tujuan Anda ya.