Masjid merupakan tempat suci yang digunakan umat Islam untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu. Namun selain itu tentu masjid juga menjadi tempat diselerenggarakannya kegiatan lain yang berkaitan dengan keagaaman Islam. Sebelum menginjakkan kaki memasuki masjid, hendaknya seseorang memperhatikan tata cara dan adab yang harus diperhatikan seperti membaca doa masuk masjid.
Doa masuk masjid dan keluar masjid tersebut diucapkan sebagai bentuk salam ketika memasuki rumah Allah. Selain adab dan tata cara yang harus diperhatikan, untuk mengadakan kegiatan di dalam masjid ataupun di halaman masjid juga tidak bisa sembarangan.
Kegiatan yang berorientasi pada dunia tidak diperkenankan dilakukan di dalam masjid, seperti jual beli dan lain sebagainya. Kegiatan ceramah yang bersifat menebar kebencian atau mengadu domba pun tidak diperkenankan.Tuntunan mengenai adab yang harus dijaga ketika berada di masjid telah disampaikan di dalam Al Quran dan hadits Rasulullah SAW.
Contents
Tata Cara dan Adab Sebelum Masuk Masjid
Sebelum melangkah masuk ke masjid untuk beribadah, hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara menjaga kehormatan masjid sebagai rumah ibadah yang mulia. Masjid bukan dibangun sebagai tempat wisata yang bisa dikunjungi siapa saja tanpa niat ibadah di dalamnya.
Namun masjid juga memiliki hak-haknya yang harus dipenuhi umat muslim untuk mendapat ridha Allah SWT. Menghormati masjid juga merupakan ibadah dan bentuk rasa cinta kita pada rumah Allah SWT yang suci dan mulia.
Untuk itu, menjaga kehormatan masjid harus dikerjakan setiap muslim yang beriman, dengan cara:
1. Suci dari hadas dan najis sebelum memasuki masjid
Sebelum masuk ke rumah Allah, hendaknya kita sudah dalam keadaan suci, baik dari hadas, najis, maupun kotoran yang melekat di tubuh atau pakaian kita. Allah itu Maha Suci dan menyukai kesucian, maka memasuki masjid dalam keadaan suci sangat disukai oleh Allah SWT.
Berwudhulah terlebih dahulu serta membaca doa setelah wudhu jika memiliki hadas kecil.
2. Memakai pakaian putih, suci dari najis, bersih, dan menutup aurat
Badan yang suci kurang lengkap tanpa adanya pakaian yang suci dan menutup aurat. Ketika hendak memasuki masjid kita disunnahkan untuk memakai pakaian berwarna putih. Warna lain tetap diperbolehkan namun tetap harus memperhatikan kesucian dan kebersihannya serta dapat menutup aurat pemakainya.
Pakaian yang sopan juga wajib dikenakan ketika berada di dalam masjid. Dalam kaitannya dengan pakaian yang berwarna selain putih, hendaknya memakai pakaian yang polos dan tidak bergambar. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi orang yang sedang sholat di masjid.
3. Memakai wewangian
Tidak hanya saat mengerjakan sholat Jumat saja, muslim dianjurkan untuk memakai wewangian ketika mendatangi masjid kapan saja. Wewangian selain disukai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, juga dapat membuat nyaman orang yang ada di sekitar kita saat beribadah.
Namun jangan sampai parfum atau wewangian yang dipakai terlalu menyengat dan justru mengganggu kekhusyukan saat sholat.
4. Tidak memakan makanan yang berbau menyengat
Selain memakai parfum atau wewangian yang menyengat tidak diperbolehkan, memakan makanan yang berbau menyengat ketika hendak berangkat ke masjid juga tidak dianjurkan. Makanan menyengat yang dimaksud adalah bawang putih, petai, jengkol, dan lain sebagainya.
Untuk menghindari bau mulut karena makanan yang dimakan, sebaiknya tidak memakan makanan tersebut atau menggosok gigi terlebih dahulu sebelum ke masjid. Aroma tidak sedap dari mulut justru akan memecah konsentrasi orang lain yang ada di sekitar kita.
5. Tidak terburu-buru
Disunnahkan untuk memasuki masjid dalam keadaan tidak terburu-buru atau tergesa-gesa karena di dalam masjid ada orang yang sedang sholat. Dalam hadits Bukhari Muslim disebutkan bahwasannya Rasulullah memerintahkan agar memasuki masjid ketika iqamah dikumandangkan dengan keadaan yang tenang.
6. Masuk dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu
Mendahulukan kaki kanan dari kaki kiri merupakan adab sekaligus tata cara masuk masjid yang disampaikan Rasulullah SAW. Selain masjid, dianjurkan juga mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke tempat-tempat yang mulia seperti majelis ilmu, pesantren, atau rumah kita sendiri.
7. Berdoa ketika masuk ke dalam masjid
Ketika melangkah masuk juga dianjurkan untuk berdoa dan mengucapkan salam kepada orang yang ada di dalam masjid.
Doa Masuk Masjid
Agar dapat menjadi berkah dan pahala, hendaknya seseorang yang akan memasuki masjid untuk melafalkan doa masuk masjid sesuai sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berdoa ketika memasuki rumah ibadah masjid juga merupakan salah satu etika yang dilakukan untuk menghormati masjid yang mulia.
Doa tersebut dibaca agar Allah SWT senantiasa membimbing kita agar tidak terjerumus ke dalam lubang dosa saat berada di dalam dan di luar masjid.
Berikut lafadz doa masuk masjid lengkap dengan artinya.
Doa tersebut dibaca bersamaan pada waktu melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu saat memasuki masjid.
Bacaan doa masuk masjid arab
اَللّهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Bacaan doa masuk masjid latin
“Allahummaf-tahlii abwaaba rahmatika”.
Arti bacaan doa masuk masjid
“Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.
Doa Keluar Masjid
Ketika kita keluar dari masjid juga disunnahkan untuk membaca doa keluar masjid yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Ketika kita hendak melangkahkan kakinya keluar dari masjid, maka langkahkanlah kaki kiri terlebih dahulu sebagai etika saat keluar masjid.
Berikut adalah lafadz doa keluar masjid yang bisa dibaca ketika setelah selesai melakukan ibadah di dalam masjid dan hendak keluar masjid.
Bacaan doa keluar masjid arab
اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Bacaan doa keluar masjid latin
“Allahumma innii as-aluka min fadhlika”.
Arti bacaan doa keluar masjid
“Ya Allah, aku memohon kepadamu, karunia dari-Mu”.
Adab di Dalam Masjid
Setelah masuk masjid, tidak lantas membuat etika kita lupakan begitu saja. Namun masih ada banyak etika yang harus diperhatikan ketika berada di dalam masjid. Etika di dalam masjid mengajarkan kita untuk menjaga akhlak di mana saja dan kapan saja sebagai tanda keimanan kepada Allah SWT dan Hari Pembalasan.
1. Sholat dua rakaat sebagai bentuk penghormatan
Ketika masuk ke dalam masjid dianjurkan untuk tidak duduk terlebih dahulu, namun langsung mengerjakan sholat sunnah dua rakaat yang disebut dengan Sholat Tahiyatul Masjid. Sholat sunnah tersebut akan hilang kesunahannya apabila kita sudah duduk terlebih dahulu sebelum mengerjakannya.
Kesunnahan ini juga yang menjadikan beberapa orang lebih memilih datang ke masjid ketika adzan sudah selesai dikumandangkan. Setelah doa setelah adzan selesai dibacakan barulah bergegas menuju ke masjid.
Hukumnya makruh jika masuk masjid langsung duduk dan tidak melaksanakan sholat sunnah. Kemakruhan akan hilang jika saat masuk masjid langsung mengerjakan sholat sunnah apapun yang diniati selain sholat tahiyatul masjid.
2. Membaca al-Baqiyat al-Sholihat bagi orang yang berhadas
Ketika memasuki masjid dalam keadaan berhadas, tidak dapat melaksanakan sholat sunnah tahiyatul masjid, atau sengaja tidak mengerjakannya maka dianjurkan membaca al-Baqiyat al-Sholihat. Adapun bacaan al-Baqiyat al-Sholihat yang dimaksud adalah subhanallah walhamdulillah walailahaillah huwallahhuakbar walahaulawalaquwwata illabillah.
Bacaan tersebut dapat dibaca 3 kali bagi orang yang masuk masjid dalam keadaan berhadas, dan 1 kali untuk orang yang sudah berwudhu.
3. Melakukan iktikaf
Setelah selesai mengerjakan sholat tahiyatul masjid dan iqomah belum dikumandangkan, kita disunnahkan untuk beriktikaf. Iktikaf merupakan ibadah yang sangat mudah dikerjakan namun memiliki pahala yang besar. Cara melakukan iktikaf adalah dengan berniat terlebih dahulu kemudian berdiam diri sembari menunggu iqomah.
4. Menghindari perkara duniawi
Bukan tempatnya di masjid jika seseorang melakukan kegiatan yang berorientasi pada keduniawian saja. Masjid adalah rumah Allah, tidak selayaknya memikirkan selain beribadah kepada-Nya di dalam masjid. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk hormat kita dan sebagai cara memuliakan masjid.
Bahkan dalam kitab Bidayatul Hidayah dijelaskan bahwa jika kita melihat seseorang yang sedang berjual-beli di masjid maka ucapkanlah doa agar Allah membuat kegiatan tersebut tidak menguntungkan.
Di dalam masjid juga tidak dianjurkan untuk mencari barang yang hilang. Rasulullah mengajarkan jika kita melihat seseorang yang sedang mencari benda yang hilang di dalam masjid maka berdoalah agar Allah tidak mengembalikan barang yang hilang tersebut.
5. Bertafakkur
Diterangkan bahwa ketika selesai berdoa di dalam masjid hendaknya tidak sibuk dengan urusan lain selain bertafakkur, bertasbih, atau membaca Al Quran sampai dikumandangkannya iqomah.
Tafakkur dapat dimaknai sebagai berpikir dan merenungkan segala ciptaan Allah yang ada di dunia. Memikirkan bagaimana tumbuhan dan hewan diciptakan, bagaimana manusia bisa lahir ke dunia sedangkan ia hanya berasal dari sperma, atau berpikir mengenai kemaslahatan umat yang sedang terjadi.
Tafakkur juga dapat dilakukan dengan wujud muhasabah atau koreksi kepada diri sendiri. Memikirkan apa saja amal baik dan amal buruk yang sudah dilakukan pada hari itu serta memikirkan bagaimana cara bertaubat dari dosa tersebut.
6. Tidak menyia-nyiakan waktu
Ketika berada di dalam masjid hendaknya tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengobrol atau aktivitas yang tidak berguna di dalam masjid. Sebaliknya, gunakan waktu untuk menuntut ilmu, berdoa, dan berdzikir ketika di dalam masjid.
7. Tidak mengotori masjid
Karena masjid merupakan tempat yang suci sebagai syarat sah sholat, maka hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan masjid. Kita dilarang untuk membuang dahak, ludah, atau membuang sampah sembarangan.
Karena alasan menghormati kesucian masjid inilah Imam Syafi’i melarang wanita yang sedang haid, nifas, junub, dan sebagainya untuk melintasi area masjid dan berdiam diri di dalamnya.
8. Tidak bersenda gurau
Sudah sepatutnya masjid bukan digunakan sebagai tempat bersenda gurau yang tidak ada kaitannya dengan ibadah. Di dalam masjid juga tidak diperbolehkan untuk berkata-kata yang tidak pantas, seperti berteriak atau berkata kotor dan sibuk bermain ponsel.
Jangankan untuk berbicara hal yang tidak pantas, membicarakan urusan dunia saja tidak diperbolehkan demi menjaga kehormatan masjid.
9. Bergantung pada masjid ketika keluar
Ketika keluar dari masjid hendaknya seorang muslim untuk menggantungkan hatinya dengan masjid. Artinya, kita ingin kembali lagi ke masjid sesegera mungkin karena berpikir bahwa segala kebaikan dan pahala dapat kita raih dengan mudah ketika di dalam masjid.
Hati yang ingin segera kembali ke masjid juga mengharapkan adanya pengampunan dosa-dosa kecil yang telah dilakukan. Laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid juga akan masuk ke dalam 7 golongan orang-orang yang mendapat pertolongan Allah di hari kiamat nanti.
Memuliakan masjid merupakan kewajiban bagi umat Islam. Maka hendaknya kita sebagai umat Islam harus senantiasa menjada adab dan etika, termasuk di dalam masjid. Jangan lupa untuk membaca doa masuk masjid serta doa keluar masjid agar Allah senantiasa melindungi kita dari godaan setan dan hawa nafsu.