Kafaratul majelis adalah doa setelah kita mengikuti majelis. Kita sering menyebut majelis taklim sebagai pengajian. Majelis sebenarnya adalah tempat dimana kita bisa berkumpul menimba ilmu agama dan ilmu lainnya dari sang ahli. Tentunya untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kita harus memiliki niat yang tulus.
Forum majelis sudah ada sejak zaman Rasululloh SAW. Pada masa itu, para sahabat Nabi Muhammad SAW sering berkumpul bersama di Masjid Nabawi untuk memperdalam ajaran agama Islam. Saat itu, majelis pasti begitu terasa istimewa karena Nabi Muhammad SAW sendiri yang menyampaikan ajaran agama Islam kepada umatnya.
Kini majelis diisi oleh para ulama dan juga pembesar Islam. Majelis ilmu juga bisa diiisi oleh para guru dan juga pengajar yang memang ahli di bidangnya. Jika kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kita harus berniat tulus dan memanjatkan doa kafaratul majelis. Karena doa tersebut akan membuat Allah SWT ridho pada ilmu kita.
Contents
Pengertian Mejelis
Kita pasti sudah pernah mendengar istilah majelis taklim atau pengajian. Kegiatan ini sering diselenggaraka oleh organisasi masyarakat ataupun pemerintah. Kegiatan pengajia majelis taklim bisa dilakukan di lingkunga kampung, desa, hingga tingkat yang lebih besar. Pada era yang modern, pengajia majelis taklim sering disiarkan pula di televisi nasional.
Lantas, apa sebenarnya arti kata majelis? Istilah majelis sebenarnya merupakan kata serapa yang berasal dari Bahasa Arab “al majlis” atau “al diwaiyah”. Kata ini dalam Bahasa Arab berarti ruang untuk menyambut tamu pada rumah-rumah tradisional di Timur Tengah. Ruanga ini berada dekat dan menghadap jalan raya. Ruang majlis berdiri sendiri dan tidak menyatu dengan rumah utama.
Kata ini kemudian mengalami perkembangan. Arti kata majlis dalam Bahasa Arab kemudian berkembang menjadi tempat duduk. Majlis digunakan untuk menggambarkan sebuah kegiatan pertemuan kelompok yang memiliki kepentingan bersama. Urusan yang dibahas dalam sebuah majlis bisa berupa masalah sosial, politik, budaya, pendidikan, pengetahuan, ilmu agama, dan sebagainya.
Kata “al majlis” kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia dan digunakan secara luas. Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri memasukkan majelis sebagai kata sifat. Majelis berarti bersih, cantik, elok, dan rapi. Majelis juga bisa diartikan sebagai kata benda yaitu pertemuan/rapat banyak orang atau bangunan tempat orang-orang bersidang.
Umat Muslim di Indonesia sendiri tentunya sangat mengenal istilah ini dalam keseharian mereka. kita biasa mengenal istilah “majelis taklim” dan “majelis ilmu”. Lantas apa beda kedua majelis ini?
1. Majelis Taklim
Sebutan majelis taklim ternyata hanya ada di Indonesia saja. Bahkan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam lainnya tidak mengenal istilah majelis taklim. Tapi istilah ini begitu masif kita gunakan dalam keseharian. Majelis taklim lekat sekali dengan istilah pengajian.
Kata “taklim” bisa diartikan sebagai pengajaran. Jika digabungkan dengan kata majelis, maka akan memiliki arti sebagai tempat pengajaran atau tempat menuntut ilmu. Majelis taklim bisa diartikan sebagai lembaga pendidikan agama non-formal yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Muslim yang mengikutinya.
Majelis taklim bisa juga diartikan sebagai tempat pendidikan agama Islam yang fleksibel dan tidak terikat pada waktu/jadwal tertentu. Selain tidak terikat pada jadwal yang ketat, majelis taklim juga bisa diikuti oleh kalangan usia berapapun yang ingin belajar agama islam. Majelis taklim di Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu:
– Sebagai tempat kita bisa belajar agama Islam lebih mendalam.
– Sebagai media kontak sosial atau menjalin silaturrahmi dan menguatkan ukhuwah islamiyah anggotanya.
– Menjadi sarana untuk mewujudkan minat sosial. Meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan rumah tangga serta lingkungan sekitar kita.
2. Majelis Ilmu
Berbeda dengan majelis taklim, majelis ilmu memiliki pengertian yang jauh lebih luas. Jika majelis taklim hanya khusus untuk membahas ilmu agama Islam, maka majelis ilmu bisa membahas tema yang jauh lebih banyak. Majelis ilmu bahkan juga bisa digunakan untuk membahas topik mengenai ilmu pengetahuan dan juga isu-isu terkini.
Sekolah juga merupakan salah satu bentuk majelis ilmu. Islam sendiri sangat menyukai hamba-Nya yang senang menuntut ilmu. Apalagi jika kita bisa menyeimbangkan antara ilmu dunia dengan ilmu agama. Majelis ilmu agama juga bernilai sangat besar dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bahkan menyebut majelis ilmu sebagai taman surga.
Doa Kafaratul Majelis
1. Doa Pembuka Majelis
Saat kita hendak megikuti majelis apapun, hendaknya kita membaca doa khusus. Doa ini dibaca agar kita bisa mendapatkan keridhoan Allah SWT dan ilmu yang didapat dari majelis bisa menambah ketaqwaan dan kecintaan kita kepada agama Islam. Berikut ini bacaan doa pembuka majelis sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW:
Bacaan Doa Pembuka Majelis Arab
Bacaar Doa Pembuka Majelis Latin
Alhamdulillahi wash-sholatu wassalaamu ‘alaa rosuulillahi sayyidinaa wamaulaanaa muhammadibni abdillahi amma ba’duhu.
Arti Doa Pembuka Majelis
“Puji syukur kepada Allah, doa salawat serta keselamatan semoga selalu dicurahkan kepada rasulullah junjungan dan pembimbing kita, Nabi Muhammad bin Abdillah.”
2. Doa Penutup Acara
Saat majelis yang kita ikuti selesai, kita juga dianjurkan untuk membaca doa penutup majelis lengkap. Doa ini sendiri harus sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebua haditsnya. Berikut ini doa kafaratul majelis dan artinya yang bisa Anda hafalkan:
Bacaan Doa Kafaratul Majelis Arab
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Bacaar Doa Kafaratul Majelis Latin
“Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika”.
Arti Doa kafaratul Majelis
“Maha Suci Engkau Ya Allah & segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat pada-Mu.”
Keutamaan Doa Kafarutul Majelis
Membaca doa kafaratul majelis lengkap bukan hanya sebagai bentuk menjalankan sunnah dalam Islam. Ternyata bacaan doa kafaratul majelis juga mengandung keutamaan yang sangat besar. Apa saja keutamaan doa ini?
1. Menghapus Dosa
Diriwayatkan dalam sebuah hadits H.R. Abu Dawud dan lain sebagainya bahwa Nabi Muhammad SAW ketika hendak berdiri dari sebuah majelis, beliau memanjatkan doa tertentu. Maka salah satu sahabat Nabi kemudian bertanya mengapa Beliau mengucapkan hal yang belum pernah didengarnya.
Nabi Muhammad SAW kemudian menjelaskan bahwa Beliau baru saja membaca doa penutup acara sebagai penghapus dosa (kafarah) atas apa yang terjadi pada majelis tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kita mungkin saja berbuat dosa selama majelis berlangsung. Kemudian kita dianjurkan untuk membaca doa kafaratul majelis agar dosa-dosa tersebut dihapuskan.
2. Mendapat Ilmu yang Bermanfaat
Tujuan utama kita datang dalam sebuah majelis adalah untuk mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat. Bagaimana ilmu tersebut bisa benar-benar bermanfaat bagi kita? Apalagi jika kita berada dalam sebuah majelis ilmu misalnya di pondok pesantren, sekolah, atau kampus? Kita disunnahkan untuk membaca doa selesai majelis.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud berikut ini:
“Setiap kaum yang bangkit dari majelis yang tidak ada dzikir pada Allah, maka selesainya majelis itu seperti bangkai keledai dan hanya menjadi penyesalan pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud, no. 4855; Ahmad, 2: 389. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
3. Memudahkan Jalan Menuju Surga
Sejatinya mengikuti majelis taklim atau majelis ilmu adalah salah satu bentuk ketakwaan kita terhadap Allah SWT. Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk berilmu dan beraka. Bahkan kita disunnahkan untuk menuntut ilmu meskipun itu jauh. Artinya, seberat apapun rintangannya, menuntut ilmu adalah sebuah anjuran dalam Islam.
Anjuran untuk menuntut ilmu bahkan diriwayatkan oleh H.R. Muslim sebagai berikut:
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim).
4. Merupakan Sunnah Rosul
Diriwayatkan dalam H.R. Tirmidzi bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menyukai orang yang datang ke sebuah majelis dan banyak bersendau gurau selama majelis berlangsung. Hal ini tentunya mendatangkan kemudharatan baik bagi diri sendiri ataupun orang di sekitarnya. Untuk memperbaiki hal tersebut, kita disunnahkan untuk membaca doa kafaratul majelis.
5. Penguat Iman
Arti dari doa kafaratul majelis lengkap sangat bermakna. Kita membaca doa ini untuk memohon ampunan atas segala dosa selama majelis berlangsung. Kita juga memohon diberikan rasa takut sebagai benteng yang bisa menahan diri kita dari berbuat dosa dan maksiat. Kemudian kita juga memohon kenikmatan dan perlindungan selama berada di dunia ini.
6. Bentuk Ibadah yang Mulia
Doa adalah ibadah yang sangat disukai oleh Allah SWT. Karena saat kita berdoa dengan tulus, saat itulah kita merasa sangat dekat dengan Sang Pencipta. Nabi Muhammad SAW juga menegaskan keutamaan doa dalam sebuah hadits At-Tirmidzi bahwa tidak ada yang paling mulia di sisi Allah SWT selain doa dari seorang Muslim.
7. Allah Berikan Kebaikan
Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasululloh SAW mengapa beliau selalu membaca doa kafaratul majelis setiap kali selesai membaca Al Qur’an ataupun menghadiri majelis. Kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab bahwa siapa saja yang berkata baik (doa) akan distempel kebaikan. Begitu juga sebaliknya jika kita berkata buruk, maka keburukan pulalah yang datang.
8. Menghindari Murka Allah SWT
Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa siapapun umat Muslim harus selalu meminta kepada Allah SWT. Haram hukumnya bagi seorang Muslim untuk meminta selain kepada Allah SWT. Bahkan hukumnya adalah syirik dan menjadi dosa besar yang mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.”(HR. Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan)
9. Menenangkan Jiwa
Doa adalah bentuk pengingat, ketakwaan, dan kepasrahan diri kita kepada Allah SWT. Saat kita rajin memanjatkan doa, maka hati kita akan selalu terpaut pada Sang Pencipta. Dampaknya, kita bisa menjadi lebih tenang dan optimis dalam menjalani kehidupan.
10. Menjauhkan Kesulitan
Doa adalah senjata yang paling baik untuk menjauhkan kesulitan dalam hidup. Doa bisa membuat Allah SWT menghapus kesulitan-kesulitan kita di dunia. Jadi, bagi siapapun yang ingin dimudahkan dalam segala urusan, hendaknya kita berdoa hanya kepada Allah SWT.
Adab Majelis Ilmu
Islam adalah agama yang sempurna. Semua aspek kehidupan umatnya sudah diatur dalam hukum dan sunnah sendiri. Termasuk bagaimana kita berperilaku kepada sesama manusia, beretika di tempat umum, hingga ibadah kepada Allah SWT. Lalu, apa saja adab yag baik dalam menuntut ilmu di sebuah majelis?
1. Mengucapkan Salam
Saat datang ke majelis, jangan lupa untuk mengucapkan salam. Kita dianjurkan untuk mengucapkan salam sebelum duduk di majelis. Kemudian hendaknya kita juga mengucapkan salam sebelum meninggalkan majelis tersebut.
2. Tidak Berbisik-Bisik
Tujuan utama dalam menghadiri majelis adalah mengambil pelajaran berharga dari ilmu yang disampaikan. Jadi hendaknya sebelum kita menimba ilmu tersebut, kita mengucapkan doa sebelum belajar. Saat menyimak ilmu dalam majelis itu, hendaknya kita tidak berbisik-bisik dengan satu orang.
Selain menggangu orang lain yang juga sama-sama ingin mendapatkan berkah ilmu dari majelis, berbisik-bisik juga akan melukai perasaan orang lain. Apalagi jika bisik-bisik hanya dilakukan berdua. Besar kemungkinan orang lain akan menganggap kita sedang membicarakan keburukan orang-orang di sekitar kita.
3. Menduduki Kursi yang Kosong
Saat sampai di majelis, kita hendaknya menduduki kursi yang jelas masih kosong. Jangan sampai kita merebut kursi orang lain karena itu bukanlah perbuatan yang sopan. Dalam sebuah majelis, tidak ada yang boleh memindahkan tempat duduk orang lain secara paksa. Melainkan kita harus mengedepankan sikap lapang dada.
4. Jangan Banyak Tertawa
Kita juga dilarang untuk banyak bersendau gurau dan tertawa dalam sebuah majelis. Karena Rasululloh SAW sendiri pernah mengatakan bahwa terlalu banyak tertawa bisa membuat hati kita mati. Tertawa berlebihan dalam majelis juga akan mengganggu konsentrasi kita dalam menyimak ilmu di majelis.
5. Jangan Duduk di Tengah Majelis
Jangan sampai saat kita datang di tengah keramaian majelis, kita kemudian duduk di tenga-tengah orang tersebut tanpa bertanya atau permisi lebih dulu. Duduk di antara orang lain tanpa izin dari sekitarnya adalah bentuk ketidaksopanan dalam Islam.
6. Memperhatikan Diskusi
Selama majelis taklim atau majelis ilmu berlangsung, kita dianjurkan untuk menyimak dengan baik apa saja yang disampaikan oleh ulama, guru, atau pemateri. Kita harus saling menghargai dengan pihak yang memberikan ilmu. Jangan sampai saat pemateri memberikan kita pelajaran, kita justru asik bergurau sendiri dengan orang di sekitar kita.
7. Bertanya Jika Perlu
Jika ada yang tidak kita pahami dalam kajian di majelis, kita harus berani bertanya. Tapi usahakan kita bertanya dengan adab yang baik. Jangan sampai kita mengajukan pertanyaan dengan menyela orang yang masih berbicara. Sebaiknya kita bertanya saat sudah dipersilahkan.
Sunnah untuk membaca doa kafaratul majelis harus sering-sering kita amalkan. Selain mendatangkan pahala, hidup kita juga akan semakin diberkahi oleh Allah SWT. Jangan lupa juga untuk selalu menjalankan adab yang baik dalam majelis. Ingin mengamalkan sunnah Islam lainnya? Baca juga doa khatam Al Quran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.