Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian, keduanya wajib ditentukan sejak awal sebelum melakukan penelitian. Setelah peneliti mengetahui objek yang akan diteliti, maka peneliti tersebut akan lebih mudah menentukan metode penelitian yang tepat.

Contents

Pengertian Populasi dan Sampel

perbedaan populasi dan sampel

Populasi dan sampel merupakan dua hal yang berbeda. Agar semakin jelas, berikut ini adalah pengertiannya

Apa Itu Populasi

Menurut Djarwanto (1994) populasi merupakan jumlah semua individu atau benda yang karakteristiknya akan diteliti. Sementara itu Arikunto (1998) beranggapan bahwa populasi adalah semua objek penelitian. Apabila peneliti akan mencermati elemen tertentu di suatu daerah, maka penelitiannya disebut dengan penelitian populasi.

Dengan kata lain populasi merupakan subjek penelitian secara keseluruhan. Nilai yang diperoleh dari populasi penelitian dikenal dengan sebutan parameter. Contohnya 500 orang disebut sebagai populasi karena terlibat dalam sebuah penelitian. Namun ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa pengertian populasi secara harafiah merupakan semua variable yang berkaitan dengan topik penelitian.

Apa Itu Sampel

Menurut Djarwanto (1994), sampel adalah bagian populasi yang karakteristiknya menjadi objek penelitian, sedangkan Arikunto (2006) menyebutkan bahwa sampel merupakan wakil populasi yang ingin diteliti. Penelitian yang dilakukan hanya pada sebagian populasi maka dapat disebut sebagai penelitian sampel.

Kesimpulannya, sampel merupakan bagian dari populasi, memiliki karakteristik hampir sama dengan populasi itu. Biasanya sampel juga dikenal dengan statistic. Contoh populasi misalnya anak SD kelas V.

Perbedaan Populasi dan Sampel

pengertian populasi dan sampel

Populasi dan sampel merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, perbedaan utama terletak pada jumlahnya. Populasi adalah semua objek yang akan diteliti, sementara sampel adalah bagian kecil dari populasi yang menjadi objek suatu penelitian karena dianggap dapat mewakili populasi.

Perbedaan lainnya dari populasi dan sampel penelitian adalah fokus kerjanya. Populasi fokus pada identifikasi karakteristik dari anggota populasi, sedangkan sampel fokus pada generalisasi atau pendugaan karakteristik yang telah ditentukan dari populasi.

Dengan sampel, peneliti dapat mengetahui karakter sejumlah subjek di suatu tempat. Jadi melalui sampel tersebut, akan diketahui karakter semua anggota populasi yang ada. Data populasi memiliki cakupan yang sangat luas dan biasanya dilakukan melalui sensus, sedangkan sampel pengumpulan datanya lebih mudah jika menggunakan survei.

Langkah Langkah Pengambilan Sampel

Setelah mengetahui pengertian populasi, maka dapat menentukan langkah pengambilan sampel. Cara pengambilan sampel juga disebut dengan teknik sampling. Peneliti mengambil sebagian dari populasi, menelitinya, kemudian hasil penelitian disimpulkan dan digeneralisir untuk populasi yang diteliti. Berikut ini adalah contoh langkah-langkahnya.

Menentukan Target Populasi

Target populasi adalah sasaran atau objek penelitian. Populasi target termasuk populasi yang masalah penelitiannya sudah ditentukan terlebih dahulu. Populasi ini memiliki jumlah tak terbatas karena terdiri dari semua populasi yang ada di alam. Nantinya hasil penelitian yang dilakukan akan digeneralisir. Contohnya adalah populasi balita.

Jenis populasi sendiri sebenarnya dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu berdasarkan jumlahnya terdiri dari populasi terbatas dan tidak terbatas, berdasarkan sifatnya terdiri dari populasi homogen dan heterogen.

Target populasi juga sering dikenal dengan batasan populasi. Target populasi ini dapat berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan. Pasalnya penarikan sampel harus sesuai target populasi penelitian.

Mendaftar Seluruh Elemen Unit Populasi

Populasi adalah berbagai unit atau elemen dengan karakteristik berbeda-beda. Jadi peneliti perlu membuat daftar secara detail untuk mengetahui populasi yang sesuai dengan penelitian.
Menentukan Sumber Informasi.

Setelah memahami pengertian populasi dan sampel, peneliti wajib menemukan sumber informasi yang valid mengenai populasi yang akan diteliti. Contohnya jika populasinya adalah guru TK di Yogyakarta, maka sumber informasinya adalah Dinas Pendidikan Yogyakarta.

Menentukan Jumlah Anggota Sampel yang Akan Diambil

Penentuan populasi dan sampel ,khususnya jumlah sampel,tergantung dari jenis penelitian yang akan dilakukan. Selama ini belum ada aturan khusus mengenai jumlah pengambilan sampel. Tetapi berdasarkan contoh populasi dan sampel, makin banyak sampel yang digunakan, maka hasil penelitiannya lebih baik.

Menentukan Teknik Sampling yang Akan Digunakan

Setelah mengetahui perbedaan populasi dan sampel, peneliti dapat menentukan jumlah sampel yang diinginkan dan memilih teknik yang akan digunakan untuk sampling. Metode tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian maupun karakteristik populasi.

Secara umum, teknik atau cara pengambilan sampel dibagi menjadi 2 jenis teknik sampel acak dan sampel tidak acak.

1. Sampel Acak

Sampel acak merupakan teknik sampling yang menggunakan kaidah peluang untuk menentukan elemen sampel. Setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Teknik pengambilan sampel acak terdiri dari beberapa jenis yaitu simple random sampling, systematic random sampling, stratified random sampling, dan cluster random sampling.

2. Sampel Non Acak

Pada pengambilan sampel non acak, tidak semua elemen memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Teknik sampling non acak ini terdiri dari beberapa jenis yaitu purposive sampling, snowball sampling, quota sampling, accidental sampling, sampel jenuh, dan sampling sistematis.

Karakteristik Sampel

Secara umum sampel yang telah dipilih melalui metode sampling harus memiliki karakteristik berikut:

Akurasi

Akurasi adalah ketepatan suatu alat untuk mengukur komponen-komponen tertentu dari populasi dan sampel. Akurasi mengacu pada ketepatan menentukan jumlah sampel tanpa bias. Semakin sedikit kekeliruan sampel tersebut, maka sampel tersebut semakin akurat.

Tolok ukur bias adalah tidak ada perbedaan pengukuran karena pengaruh tertentu yang membuat skor mengarah di satu hal yang sama. Contohnya peneliti ingin mengetahui rata-rata penghasilan di suatu daerah, kemudian yang dijadikan sampel adalah orang-orang yang bekerja di instansi pemerintah. Maka skor atau hasil yang diperoleh cenderung bias. Hal ini dapat terjadi jika sampel diambil secara sistematis.

Presisi

Presisi adalah ukuran kemampuan suatu alat untuk memberikan hasil yang konsisten. Presisi sangat berkaitan dengan variasi data dan diukur melalui koefisien kesalahan standar. Koefisien kesalahan standar yang semakin kecil menunjukkan bahwa presisi sampel semakin tinggi. Makin tinggi presisinya, maka tingkat kesalahannya akan semakin kecil. Namun jumlah sampel yang diperlukan semakin besar.

Cara Menentukan Sampel Berdasarkan Populasi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan jumlah sampel suatu populasi. Rumus untuk populasi dan sampel yang populer digunakan adalah Rumus Slavin dan Jacob Cohen. Rumus tersebut dapat dipilih sesuai dengan kondisi sampel.

Rumus Slovin

Rumus populasi dan sampel ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimal. Rumus slovin ini digunakan untuk populasi dengan jumlah yang sudah pasti dan untuk jumlah yang sangat besar. Penggunaan rumus ini bertujuan untuk memperoleh sedikit sampel tetapi mampu mwakili seluruh populasi.

Rumus ini dapat dituliskan n= NNe2

n = sampel yang dicari
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan dari nilai presisi

Jika nilai presisi 95%, tingkat kesalahannya adalah 0,05 atay 5%

Rumus Jacob Cohen

Rumus populasi dan sampel yang satu ini digunakan untuk menentukan sampel yang jumlah populasinya belum diketahui. Ukuran sampel ditetapkan melalui teknik analisis data. Ada 4 faktor yang dapat digunakan untuk menentukan sampel yakni ukuran sampel, directionality, ukuran efek, dan signifikan.

Rumus populasi dan sampel Jacob dapat ditulisan sebagai berikut N= tf2+u+1

N = ukuran sampel yang diinginkan
t = tabel signifikansi yakni 1% dari jumlah variabel penelitian
f2 = ukuran efek
u = jumlah variabel penelitian

Demikian sedikit penjelasan mengenai populasi dan sampel mulai dari pengertian hingga cara menentukannya. Jadi keduanya adalah hal yang berbeda meskipun selalu muncul bersama dalam penelitian.

Leave a Comment