Hidrolik merupakan nama dari suatu sistem yang pasti sudah sering Anda dengar. Sistem mesin yang satu ini membutuhkan zat cair yang berfungsi sebagai penggeraknya. Biasanya, zat cair yang digunakan untuk menggerakkan sistem ini adalah oli.
Ada banyak hal yang perlu Anda ketahui tentang sistem hidrolik. Tapi kalau Anda sudah sering bergelut dengan mesin, Anda pasti sudah familiar dengan yang namanya sistem hydraulic. Sistem ini memang sedang populer dan semakin banyak digunakan di berbagai sektor bisnis.
Contents
Pengertian Hidrolik
Hidrolik adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Yunani. Kata hydraulic sendiri merupakan gabungan dari hydro yaitu Bahasa Yunani dari air dan kata Aulos yaitu Bahasa Yunani dari kata pipa. Jadi hidrolik merupakan suatu sistem yang memanfaatkan fluida sebagai penggerak mesin.
Fluida digunakan dalam mesin ini untuk meneruskan gaya sehingga gaya tersebut bisa diubah menjadi suatu tenaga. Mesin hydraulic ini mempunyai prinsip dasar khusus yaitu ketika zat cair diberi tekanan, tekanan akan merambat dan mencapai segala arah.
Meskipun tekanan bisa menyebar ke berbagai arah, kekuatan yang dimiliki oleh tekanan tersebut tidak akan berkurang atau bertambah.
Jenis-Jenis Hidrolik
Selain memahami definisi hidrolik, Anda juga perlu memahami apa saja jenis sistem hydraulic yang tersedia. Dengan begitu, Anda jadi lebih memahami sistem ini dengan lebih dalam. Berdasarkan mekanismenya, hydraulic dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Open Loop Hydraulic System
Sistem yang pertama adalah hidrolik terbuka yang mekanismenya mempunyai aktuator khusus. Ketika actuator tersebut dalam keadaan idle atau diam tidak bekerja, aliran fluidanya masih tetap mengaliri sistem tapi fluida yang ada tidak mempunyai tekanan apapun.
Fluida dalam sistem yang satu ini akan bersirkulasi mulai dari reservoir menuju pompa lalu menuju katup pengendali sebelum akhirnya menuju ke actuator. Kemudian fluida akan kembali lagi ke reservoir dan mengulangi siklus yang ada.
2. Closed Loop Hydraulic System
Merupakan sistem hidrolik tertutup. Pada sistem yang satu ini, pompa akan bekerja dan kemudian menghasilkan tekanan dan membuat fluida mengalir terus menerus. Fluida akan melewati pompa serta aktuator secara langsung tanpa melewati reservoir terlebih dahulu.
Cara kerja sistem yang satu ini mempunyai beberapa kelebihan seperti mempunyai respon yang jauh lebih baik sehingga lebih tepat untuk diaplikasikan untuk kebutuhan yang lebih kompleks. Sistem ini juga bisa bekerja dengan independent.
Selain kedua jenis alat di atas, masih ada dua jenis lagi yang tersedia. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk fisik sistem atau mesinnya, yaitu hidrolik motor serta hidrolik pompa. Berikut penjelasan lengkap mengenai kedua jenis mesin hidrolik tersebut.
1. Hidrolik Motor
Jenis yang berikutnya merupakan suatu sistem yang mampu mengubah tekanan hidrolik serta aliran fluida dalam mesin tersebut agar menjadi suatu tenaga putaran atau torsi. Jenis yang satu ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis lain, yaitu:
- Hydraulic gear motor yang mempunyai roda gigi sebanyak dua buah dan dua-duanya bisa berputar dalam sebuah casing.
- Hydraulic vane motor yaitu mesin hidrolik motor yang hanya mempunyai satu buah roda saja dan dipasangi dengan plat atau vane.
- Gerotor hydraulic motor merupakan mesin hidrolik yang mempunyai sebuah casing. Dalam casing tersebut terdapat dua buah rotor.
- Aial plunger hydraulic motor merupakan mesin hidrolik lain yang mempunyai sebuah poros motor dan dikelilingi oleh beberapa piston.
- Radial piston hydraulic motor merupakan suatu mesin yang mempunyai beberapa piston dan semuanya radial atau tegak lurus terhadap suatu sumbu putar.
2. Hidrolik Pompa
Dalam sebuah sistem, hidrolik pompa merupakan suatu alat yang mampu menimbulkan suatu tekanan. Alat yang satu ini seringkali digunakan di berbagai dunia industri, mulai yang kecil hingga yang besar. Cara kerja alat ini adalah dengan mengubah panas atau energi listrik agar menjadi energi mekanik.
Energi yang tercipta kemudian bisa digunakan untuk mengambil cairan hidrolik yang nantinya akan dialirkan ke seluruh sistem.
Fungsi Sistem Hidrolik
Berbagai perusahaan dan sektor industri memanfaatkan sistem hidrolik bukan tanpa alasan. Sistem yang satu ini mempunyai banyak sekali fungsi sehingga bahkan proyek konstruksi bangunan pun menggunakan sistem ini untuk proses pembangunannya. Beberapa fungsi hidrolik antara lain:
- Meneruskan daya atau meneruskan tekanan.
- Mendinginkan mesin.
- Melumasi beberapa bagian tertentu yang terus bergerak.
- Menjadi sebuah bantalan dari suatu proses hentakan yang terjadi pada akhir suatu proses.
- Mencegah korosi.
- Menghanyutkan chip atau beram yang merupakan beberapa partikel kecil yang biasanya terkelupas dari komponen.
- Mengirimkan sinyal atau isyarat.
- Mengunci gerbang bendungan.
- Menggerakkan mesin dari berbagai alat berat, misalnya alat dump truck, forklift, crane, excavator, bulldozer, dan lain sebagainya.
Sistem yang sangat berguna ini bahkan digunakan oleh usaha kecil dan menengah seperti misalnya cuci mobil, dan dikombinasikan dengan sistem drainase. Alat yang banyak manfaatnya ini memang sangat berguna untuk berbagai sektor. Mesin press adalah contoh lain penggunaan sistem hidrolik.
Hukum Sistem Hidrolik
Agar sistem yang sangat berguna ini bisa bekerja dengan baik, ada hukum yang mendasarinya. Ada setidaknya 3 hukum yang mendasari penggunaan sistem ini, yaitu:
1. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes merupakan sebuah hukum yang menyatakan bahwa suatu benda yang seluruhnya atau Sebagian tercelup ke dalam suatu zat cair bisa mengalami suatu gaya dan naik ke atas. Besarannya sama dengan berat fluida atau zat cair yang dipindahkan.
2. Hukum Pascal
Hukum yang berikutnya menyatakan bahwa suatu tekanan akan diberikan pada zat cair yang ada di suatu wadah tertutup. Hasilnya, tekanan tersebut akan diteruskan dengan merata dan sama besarnya ke segala arah.
3. Hukum Hidrostatik
Hukum yang terakhir menyatakan bahwa suatu tekanan hidrostatik yang ada di sembarang titik dan terletak di bidang yang mendatar dalam sebuah wadah yang berisi zat cair dalam kondisi seimbang mempunyai tekanan yang sama.
Contoh Penggunaan Sistem Hidrolik
Fluida memang biasanya berbentuk cair, tapi ada juga fluida yang bentuknya berupa gas. Jenis fluida sendiri terbagi menjadi dua, fluida dinamis serta fluida statis. Fluida statis adalah salah satu jenis fluida yang diam. Fluida dinamis adalah jenis yang bertolak belakang karena selalu bergerak.
Dua jenis fluida tersebut bisa Anda temukan di berbagai sektor dalam kehidupan, antara lain:
1. Dongkrak Hidrolik
Mesin yang satu ini menggunakan fluida minyak. Alat ini akan memberikan suatu gaya tekan pada sebuah penghisap berukuran kecil yang nantinya akan dilanjutkan ke fluida. Pada penghisap berukuran besar, fluida minyak memunculkan suatu daya angkat sehingga mampu mengangkat beban.
2. Hidrolik Angin
Pompa seringkali digunakan untuk mengisi ban dengan angin, caranya adalah dengan menggunakan suatu gaya tekan. Gaya tekan dialirkan ke suatu fluida dengan memanfaatkan suatu penghisap kecil. Aliran pun akan menuju ke suatu penghisap besar dan menghasilkan tekanan udara.
Pahami semua hal tentang hidrolik sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi yang lebih lengkap mengenai sistem hidrolik yang sudah banyak digunakan di berbagai industri dan sektor usaha.