Pengertian Sensor Suhu dan Jenis-jenisnya

Apakah pernah menggunakan termometer suhu badan? Jika belum tahu, termometer suhu badan tersebut menggunakan sensor suhu atau sensor temperatur. Melalui sensor tersebut, segala perubahan suhu bisa diketahui, biasanya dalam bentuk analog maupun digital.

Sensor suhu termasuk bagian dari komponen elektronika, yang harus kita pelajari seluk beluknya jika ingin mempelajari ilmu elektronika lebih dalam. Di bawah ini ada ulasan tentang sensor suhu, macam macam sensor, prinsip kerja sensor suhu, fungsi, dan bahan penyusunannya.

Contents

Pengertian Sensor Suhu

Dari paragraf pembuka di atas, tentu kita bisa mengira-ngira apa itu sensor suhu. Jika belum yakin dengan kesimpulan sendiri, maka sensor suhu adalah komponen elektronika yang mampu mengubah besaran panas menjadi besaran listrik.

Proses perubahan besaran panas menjadi besaran listrik tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi dengan akurat perubahan suhu pada suatu objek, misalnya saja badan dan ruangan. Beberapa peralatan elektronik yang menggunakan sensor ini adalah sebagai berikut:

  • Kulkas
  • Thermometer Ruangan
  • Thermometer Badan
  • Rice Cooker
  • AC dan masih banyak lagi.

Jenis-Jenis Sensor Suhu (Temperature Sensors)

Sekarang sudah berkembang berbagai macam dan jenis sensor khusus suhu, yang memiliki karakteristik berbeda-beda tergantung pengaplikasiannya. Nah, setelah memahami pengertian sensor suhu diatas tersebut, agar pemahaman mengenai sensor suhu lebih dalam kenali juga jenis-jenisnya. Di bawah ini adalah macam-macam sensor yang sering berada pada peralatan elektronik atau listrik:

1. Thermostat

sensor temperatur

Jenis sensor suhu yang pertama adalah thermostat, yang juga disebut dengan sensor suhu kontak (Contact Temperature Sensor). Pada prinsipnya menggunakan Electro-Mechanical, yang mana terdiri dari dua jensi logam yang berbeda.

Logam tersebut bisa berasal dari:

  • Tembaga
  • Nikel
  • Tungsten
  • Alumunium

Dua jenis logam yang berbeda tersebut lalu ditempel, sehingga membentuk B-Metallic Strip, yang akan membengkok jika diberikan suhu tertentu. Bengkokan yang terjadi tersebut kemudian bisa menyambungkan (ON) dan memutuskan sirkuit (OFF).

Thermostat sering diaplikasikan pada peralatan listrik seperti berikut:

  • Water Heater
  • Setrika
  • Oven dan lainnya

2. Thermistor

Thermistor AC

Thermistor adalah singkatan dari thermal resistor, komponen elektronika yang resistansinya tergantung pada suhu. Ada dua jenis thermistor, yaitu :

  • PTC (Positive Temperature Coefficient), nilai resistansi meninggi ketika suhu tinggi
  • NTC (Negative Temperature Coefficient), nilai resistansi menurun ketika suhu meninggi

Jadi, cara kerja thermistor adalah dengan merubah energi listrik menjadi energi hambatan. Thermistor biasanya terbuat dari bahan-bahan keramik semikonduktor, seperti di bawah ini:

  • Nikel Oksida yang dilapisi kaca
  • Kobalt
  • Mangan

Berikut beberapa peralatan elektronik yang menggunakan thermistor:

  • Voltage regulator
  • Thermistor AC
  • Pendeteksi kebakaran
  • Sensor panas pada otomotif dan komputer
  • Sensor suhu untuk memantau pengisian ulang di laptop, HP, dan kamera

3. RTD (Resistive Temperature Detector)

macam-macam sensor

RTD adalah sensor yang memiliki fungsi sama dengan thermistor PTC, yaitu mengubah energi listrik menjadi hambatan listrik, yang nilainya sama dengan suhu. Bedanya adalah, RTD lebih akurat dan presisi dibandingkan dengan thermistor PTC.

Berikut keunggulan RTD:

  • Beroperasi di rentang suhu yang luas, mulai dari -200°C hingga +650ºC
  • Lebih linier, presisi, stabil, dan akurat

4. Thermocouple

cara kerja thermistor

Thermocouple adalah sensor suhu sering digunakan, karena bisa beroperasi di suhu -200°C hingga +2000°C namun dengan harga yang terjangkau. Thermocouple terdiri dari dua persimpangan atau junction logam yang berbeda, yaitu:

  • Junction referensi (suhu tetap)
  • Junction yang akan dideteksi (dikenakan suhu panas)

Selain rentang suhu yang luas, sensor ini juga tahan terhadap goncangan dan bisa memberikan respon kilat terhadap perubahan suhu.

Cara Kerja Sensor Suhu

Prinsip atau cara kerja sensor suhu sangat mudah dipahami, yaitu mengukur jumlah energi panas atau dingin yang berada pada suatu objek, sehingga pengguna bisa mengetahui suhu sebenarnya dari objek tersebut.

Output dari setiap jenis sensor ini bisa dalam bentuk analog maupun sensor digital, yang hanya berbeda pada tampilannya saja.

Fungsi Sensor Suhu

Sesuai namanya, fungsi sensor ini adalah untuk mengukur suhu yang berada dalam suatu objek, yang bisa memerlukan kontak dengan objek tersebut (Contact Temperature Sensor) atau tidak membutuhkan kontak (Non-Contact Temperature Sensor).

Selain untuk mendeteksi perubahan suhu secara menyeluruh, sensor ini juga bisa dimanfaatkan untuk memantau suhu dan tingkat kelembaban objek secara kontinu.

Bahan Penyusunan dan Pengaplikasian Sensor Suhu

sensor digital

  • Thermostat, disusun dari dua jenis logam yang ditempel sehingga membentuk Bi-Metallic strip.
  • Thermistor, disusun dari bahan keramik semikonduktor seperti Mangan dan Kobalt.
  • RTD, disusun dari bahan platinum, sehingga juga disebut dengan Platinum Resistance Thermometer (PRT).
  • Thermocouple, disusun dari dua junction logam yang berbeda jenisnya.

Pengaplikasian sensor ini sudah banyak dalam kehidupan, mulai dari kebutuhan harian hingga industri. Secara rinci pengaplikasiannya bisa dilihat di bidang-bidang di bawah ini:

  • Industri makanan
  • Industri obat-obatan
  • Industri logam
  • Industri otomotif
  • Peralatan elektronik sehari-hari (kulkas, setrika, AC, oven dan lainnya)

Sensor suhu sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, karena diterapkan di berbagai peralatan elektronik dan digunakan untuk kebutuhan industri. Berkat adanya sensor ini, kita bisa mengetahui suhu pada sebuah objek atau mengatur suhu sesuai dengan kebutuhan kita.

Demikian penjelasan mengenai pengertian sensor suhu, fungsi dan jenis-jenisnya. Semoga uraian diatas bisa menjadi refrensi dan bermanfaat.

Leave a Comment