Pengertian thermistor secara singkat adalah komponen elektronika yang hambatannya dipengaruhi langsung oleh suhu. Komponen yang satu ini bukan termasuk komponen dasar, sehingga tak harus ada dalam setiap peralatan elektronik.
Penggunaannya terbatas pada peralatan yang memerlukan pendeteksi suhu saja. Berikut ini dapat kita simak penjelasan tentang thermistor selengkapnya:
Contents
Pengertian Thermistor
Thermistor adalah salah satu jenis dari resistor yang nilai hambatannya menyesuaikan dengan perubahan suhu. Oleh karena itu, thermistor juga sering disebut sebagai resistor termal. Resistor yang satu ini cukup sensitif dalam menyesuaikan dengan suhu.
Dalam sebuah rangkaian elektronika, thermistor berperan sebagai komponen pasif. Komponen yang satu ini cukup bisa diandalkan untuk mengukur suhu, harganya pun murah dan bahan yang digunakan cukup kuat.
Thermistor merupakan komponen paling ideal yang bisa dipilih untuk melakukan pengukuran suhu. Namun, komponen yang satu ini kurang bisa diandalkan untuk pengukuran suhu yang terlalu dingin maupun terlalu panas.
Fungsi dan Kegunaan Thermistor
Seperti yang telah disebutkan, pada dasarnya thermistor berfungsi untuk mendeteksi suhu. Tapi di luar itu, thermistor juga memiliki kegunaan atau manfaat lainnya. Berikut ini beberapa fungsi dan aplikasi thermistor yang sering dijumpai:
1. Sebagai termostat atau termometer digital.
2. Dalam dunia otomotif, thermistor juga dimanfaatkan untuk mendeteksi suhu mesin kendaraan seperti mobil. Pada suhu tertentu, pendingin akan berfungsi secara otomatis.
3. Pengatur suhu pada peralatan rumah tangga, seperti oven, kulkas, dan microwave.
4. Melindungi sirkuit pada rangkaian dari lonjakan arus listrik yang terjadi secara tiba-tiba.
5. Mengatur suhu pada baterai yang rechargeable. Hal ini mencegah terjadinya overheat pada baterai ketika sedang diisi ulang. Aplikasi seperti ini dapat dijumpai pada thermistor HP.
6. Mengukur tingkat konduktivitas termal dari material listrik.
7. Memberikan kompensasi suhu seperti mempertahankan resistensi, untuk membuat kompensasi efek yang diakibatkan oleh perubahan suhu pada rangkaian listrik.
8. Sebagai komponen penting yang digunakan pada sirkuit jembatan wheatstone.
Prinsip Kerja Thermistor
Seperti yang telah diketahui bahwa thermistor memiliki nama lain yaitu resistor termal. Artinya perubahan suhu sangat mempengaruhi kinerja dari thermistor tersebut. Resistensi atau tingkat hambatan pada resistor bisa diketahui melalui pengukuran memakai Ohm meter.
Perubahan suhu berpengaruh langsung terhadap resistensi atau hambatan pada thermistor. Dengan begitu, suhu dapat diturunkan dengan cara mengukur hambatan pada thermistor tersebut.
Perubahan suhu berbanding lurus dengan tingkat resistensi pada thermistor. Kondisi ini menandakan bahwa suhu dan resistensi pada thermistor memiliki hubungan linier. Material atau bahan yang dipakai untuk pembuatan thermistor sangat mempengaruhi besarnya perubahan hambatan.
Jenis-Jenis Thermistor
Berdasarkan koefisien temperatur atau suhu, thermistor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu NTC thermistor dan PTC thermistor. Berikut uraiannya:
Negative Temperature Coefficient (NTC) Thermistor
Prinsip kerja dari negative temperature coefficient thermistor seperti berbanding terbalik. Artinya resistansi atau nilai hambatan akan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan suhu atau temperatur.
Sebaliknya, nilai resistansi akan semakin meningkat ketika suhu menurun. Jenis thermistor yang satu ini merupakan yang paling banyak digunakan pada peralatan elektronik.
Positive Temperature Coefficient (PTC) Thermistor
Sementara itu PTC thermistor memiliki hubungan yang berbanding lurus antara tingkat atau nilai hambatan dengan suhu. Artinya, nilai hambatan pada thermistor akan meningkat ketika temperatur atau suhu bertambah.
Begitu juga sebaliknya, nilai hambatan atau resistensi akan mengalami penurunan apabila temperatur berkurang. Thermistor jenis ini memang tidak terlalu banyak digunakan pada peralatan elektronik. Penggunaan PTC thermistor lebih cenderung kepada perlindungan sirkuit.
Resistor termal jenis ini memiliki fungsi sebagai pembatas arus atau sebagai saklar. Pemanasan resistif dalam jumlah yang kecil bisa terjadi, apabila arus merambat melalui perangkat. Semakin besar arus yang melewati perangkat, suhunya pun akan semakin tinggi.
Ketika suhu mencapai angka tertentu, PTC thermistor akan aktif dan membatasi arus yang masuk. Begitulah cara kerja PTC thermistor dalam melindungi sirkuit.
Konstruksi dan Karakteristik Thermistor
Thermistor yang beredar di pasaran terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Berikut ini beberapa bentuk thermistor beserta dengan ukurannya:
- Thermistor berbentuk beads memiliki ukuran diameter yang cukup kecil mulai dari 0,15 sampai 1,5 milimeter.
- Thermistor berbentuk disc dan washer memiliki diameter 3 sampai 25 mm. Thermistor jenis ini diciptakan dengan cara memberikan tekanan tinggi pada material, sehingga bentuknya menjadi silinder rata.
Sementara ukuran thermistor pada umumnya adalah 0,125 sampai 1,5 mm. Thermistor juga memiliki nilai nominal. Umumnya, thermistor yang beredar di pasaran mempunyai nilai mulai dari 1K sampai 100.000,-.
Nilai nominal tersebut menunjukkan hambatan atau resistensi yang terjadi pada suhu 25 derajat Celsius. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan thermistor adalah tak memerlukan biaya besar dan ukuran komponennya cukup kecil.
Meskipun ukuran kecil juga berpengaruh terhadap berkurangnya kemampuan thermistor itu sendiri. Efek pemanasan menjadi lebih besar karena ukuran komponen yang kecil.
Jika dibiarkan dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada thermistor. Agar kerusakan tersebut tidak terjadi, thermistor hanya bisa dioperasikan pada arus listrik rendah.
Simbol dan Gambar Thermistor PTC dan NTC
Thermistor PTC dan NTC pada dasarnya memiliki simbol yang sama. Keduanya dilambangkan dengan persegi panjang yang memiliki 2 garis di bagian depan dan belakangnya. Sementara di bagian tengahnya terdapat garis yang miring.
Perbedaan yang mencolok di antara keduanya adalah pada ada huruf yang berada di bawah simbol. NTC memiliki simbol -t sedangkan PTC dilambangkan dengan +t.
Simbol tersebut menjelaskan bahwa thermistor memiliki nilai hambatan yang dipengaruhi oleh suhu dengan koefisien negatif dan positif. Baik thermistor PTC maupun NTC, sebenarnya memiliki fungsi yang sama. Satu hal yang membedakan adalah pada nilai koefisien.
Dilihat dari bentuknya, thermistor PTC dan NTC memiliki bentuk yang mirip. Keduanya sama-sama berbentuk bulat dengan 2 buah kawat di sisi kanan dan kiri. Perbedaannya hanya terletak pada warna. PTC biasanya berwarna biru sedangkan NTC hitam.
Dari penjelasan mengenai pengertian thermistor di atas bisa disimpulkan bahwa komponen ini memiliki peran penting untuk mendeteksi dan menyesuaikan nilai hambatan berdasarkan suhu. Singkatnya, perubahan suhu bisa dimanfaatkan dengan baik berkat adanya thermistor.