Pengertian Transistor

Pengertian transistor adalah komponen semikonduktor yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika. Komponen semikonduktor ini memiliki beragam fungsi, di antaranya adalah sebagai pengendali, penguat, penyerah, modulator, osilator, dan masih banyak yang lainnya.

Jadi, bisa disimpulkan, hampir semua peralatan elektronika membutuhkan transistor dalam rangkaiannya agar bisa berfungsi sebagai mestinya. Misalnya saja TV, HP, konsol game, Catu Daya, dan lain sebagainya. Berikut bisa disimak ulasan mendalam tentang transistor:

Contents

Pengertian Transistor

Transistor adalah salah satu komponen elektronika terpenting, yang hampir selalu ada pada peralatan elektronik dan berfungsi sebagai pengendali, penguat, dan masih banyak yang lainnya. Hampir semua peralatan elektronika membutuhkan komponen ini agar bisa bekerja dengan optimal.

Sejarah transistor dimulai pada tahun 1947, ketika 3 fisikawan Amerika Serikat menemukan transistor pertama kali, yaitu transistor bipolar. Berkat penemuan tersebut, perangkat elektronika yang biasanya dalam bentuk yang besar dapat dikemas dalam bentuk yang lebih kecil.

Berkat temuannya yang bermanfaat bagi dunia elektronika, ketiga fisikawan tersebut menerima hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956.

Namun begitu, sebelum ditemukannya transistor bipolar ini, fisikawan Jerman bernama Julius Edgar Lilienfeld telah mematenkan transistor jenis Field Effect pada tahun 1925 di Kanada. Penemuan ini tidak terlalu dikenal karena yang bersangkutan tidak pernah mempublikasikannya.

Jenis-jenis Transistor

Macam-macam transistor ada dua, yaitu:

1. Transistor Bipolar (BJT)

Apa yang dimaksud dengan transistor bipolar? Transistor bipolar adalah transistor yang memerlukan current atau arus untuk dapat mengendalikan terminal lainnya. Saat pengoperasian, transistor BJT ini memerlukan muatan pembawa (carrier) hole sekaligus electron.

Transistor Bipolar dikelompokkan menjadi dua jenis. Berikut ulasan lengkapnya:

Transistor NPN

Yang dimaksud dengan transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal basis. Gunanya untuk mengontrol aliran arus serta tegangan yang lebih besar yang berasal dari kolektor ke emitor.

Transistor PNP

Kebalikannya transistor NPN, transistor bipolar ini memanfaatkan arus listrik kecil dan tegangan negatif di terminal basis agar bisa beroperasi. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan aliran arus juga tegangan yang lebih besar dari sumber (emitor) ke tujuan (kolektor).

2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Efek Medan (FET) adalah tipe transistor yang mengontrol konduktivitasnya dengan menggunakan arus listrik. FET ini sering disebut sebagai transistor unipolar karena hanya tergantung pada salah satu muatan saja, entah itu hole maupun electron.

Transistor Efek Medan dikelompokkan menjadi 3 dan berikut ini ulasan selegkapnya:

JFET (Junctional Field Effect Transistor)

Selain transistor PNP dan NPN, ada juga JFET, yaitu transistor yang menggunakan junction (persimpangan) p-n bias terbalik sebagai isolator, yang mana terletak di antara Gate dan Channel. JFET ini memiliki tiga terminal, yaitu Gate, Drain, dan Source (G, D dan S).

JFET ada dua, yaitu:

  • JFET kanal P (p-channel)
  • JFET kanal N (n-channel)

MOSFET

MOSFET adalah FET yang menggunakan isolator seperti silikon dioksida di antara Gate dan Channel, yang juga terbagi menjadi dua jenis konfigurasi:

  • MOSFET Depletion (terbagi menjadi p-channel dan n-channel)
  • MOSFET Enhancement (terbagi menjadi p-channel dan n-channel)

UJT (Uni Junction Transistor)

UJT adalah FET yang membutuhkan medan listrik dan atau tegangan agar bisa dioperasikan. Berbeda dengan transistor lainnya yang juga bisa digunakan sebagai penguat, UJT ini hanya difungsikan sebagai pengendali (switch).

UJT terdiri dari:

  • 2 Terminal Basis (B1 dan B2)
  • 1 Terminal Emitor

Fungsi Transistor

Berikut beberapa fungsi transistor yang bisa menjadi pengetahuan tambahan bagi kita:

  • Untuk memutus dan menyambung arus/tegangan (transistor sebagai saklar)
  • Sebagai gerbang logika
  • Untuk menguatkan amplifier
  • Untuk menstabilkan tegangan
  • Sebagai peretas arus
  • Untuk menahan sebagian arus yang mengalir
  • Sebagai penguat arus dalam rangkaian
  • Sebagai pembangkit frekuensi rendah maupun tinggi

Prinsip Kerja Transistor

1. Transistor Bipolar

Transistor adalah

Transistor bipolar memiliki dua kutub positif dan negatif serta 3 buah terminal. Berdasarkan hal ini, cara kerjanya adalah arus listrik harus dibawa oleh masing-masing Hole dan Electron.

Arus listrik utama pada transistor ini juga harus melewati pembatas (depletizon). Prinsip kerja sebagaimana di atas membuat transistor ini, bisa berfungsi untuk memperkuat arus dan tegangan listrik.

2. FET

Macam-macam transistor

FET memiliki 3 terminal transistor, yaitu Gate (G), Drain (D), dan Source (S), yang mana cara kerjanya adalah dengan mengontrol aliran (dalam bentuk electron) dari terminal Source ke Drain.

Aliran electron tersebut nantinya harus melewati tegangan, yang akan diterima saat berada di terminal Gate.

Kategori dan Simbol Transistor

transistor sebagai saklar

Selain pengertian transistor sebagaimana di atas, transistor juga diartikan berdasarkan berbagai macam kategori. Hal ini untuk memudahkan pengguna atau pembelajar memahami transistor sekaligus perbedaannya.

Jadi, selain harus mengerti berbagai komponen elektronika, memahami kategori transistor juga penting, khususnya jika sedang mendalami masalah elektronika. Berikut kategori transistor yang harus diketahui:

  • Berdasarkan tipe (UJT, BJT, JFET, MOSFET, HBT, HEMT, dan seterusnya)
  • Berdasarkan materi semikonduktor (terbuat dari bahan silikon, germanium, dan gallium arsenide)
  • Berdasarkan kemasan (IC hole plastic, surface mount, metal, dll)
  • Berdasarkan polaritas (n-channel dan p-channel)
  • Berdasarkan kapasitas daya maksimal (low power, medium power, dan high power)
  • Berdasarkan frekuensi kerja maksimal (frekuensi rendah, medium, dan tinggi)
  • Berdasarkan penggunaan (saklar, audio, amplifier, dan lain sebagainya)

Sedangkan untuk simbol, transistor dibedakan menjadi dua jenis juga, yaitu bipolar dan field effect. Pada transistor bipolar, ada dua tipe komponen, yaitu:

  • Negative-Positive-Negative (NPN)
  • Positive-Negative-Positive (PNP)

Sedangkan Field Effect Transistor (FET) ada 3 tipe, antara lain:

  • JFET
  • MOSFET
  • UJT

Nah, selain kategori dan simbol, kita juga harus mengetahui karakteristik transistor, yang mana dapat diringkas seperti informasi di bawah ini:

  • Daerah Cut Off (bisa disebut ICEO, arus kolektor ke emitor dengan harga arus basis, yaitu 0)
  • Daerah Saturasi (dioda emiter diberi tegangan maju yang membuat arus kolektor meraih harga maksimum tanpa bergantung kepada arus basis)

Entah kita seorang pengguna atau pembelajar, memahami pengertian transistor merupakan hal yang penting. Ya, berkat adanya transistor ini, sekarang kita bisa membawa peralatan elektronik kecil yang bisa ditenteng ke manapun, misalnya saja HP, laptop ,dan masih banyak lagi.

Leave a Comment