Seorang teknisi elektronika pasti sudah tidak asing lagi dengan pengertian impedansi. Jadi, apa itu impedansi? Impedansi atau lengkapnya impedansi listrik adalah nilai hambatan listrik yang terletak pada arus bolak-balik atau Alternating Current (AC).
Impedansi listrik juga biasa disebut sebagai jumlah dari hambatan listrik yang dimiliki komponen elektronika, dibandingkan dengan aliran arus dalam rangkaian pada frekuensi tertentu. Selengkapnya mengenai impedansi dan seluk beluknya bisa kita simak di bawah ini.
Contents
Pengertian Impedansi
Impedansi secara sederhana adalah resistansi yang lebih akurat dan kompleks pada arus bolak-balik AC. Meskipun pada alat elektronik speker terdapat impedansi dan itu tidak memepengaruhi kualitas secara keseluruhan. Namun, secara otomatis akan mempengaruhi dari kinerja sebuah sistem audio.
Ada beberapa pengertian impedansi, yaitu sebagai berikut:
- Impedansi adalah hambatan listrik pada arus AC.
- Impedansi merupakan jumlah hambatan listrik yang dimiliki sebuah komponen elektronika dibandingkan dengan aliran arus dalam rangkaian pada frekuensi tertentu.
- Impedansi juga bisa disebut dengan ukuran penolakan terhadap arus AC sinusoid.
Perbedaan Impedansi dan Resistansi
Ada sedikit kemiripan pada impedansi dan resistansi, yaitu sama-sama menghambat arus listrik. Namun begitu, impedansi dan resistansi berbeda, dimana impedansi adalah ukuran hambatan listrik pada arus AC, sedangkan resistansi adalah kemampuan benda untuk menghambat aliran listrik.
Dari pengertian di atas, impedansi cenderung lebih kompleks jika dibandingkan dengan resistansi, karena ada efek induktansi dan kapasitansi yang variatif dengan frekuensi arus yang melewati rangkaian.
Berbeda dengan resistansi, jumlah hambatan listrik pada impedansi dinamis, yaitu bisa berubah seiring dengan perubahan frekuensi sinyal. Meskipun begitu, keduanya menggunakan satuan nilai yang sama, yaitu Ohm.
Jadi, kesimpulannya, resistansi adalah nilai yang tidak bergantung atau terpengaruh dengan frekuensi. Sedangkan impedansi bisa berubah-ubah sesuai dengan frekuensi sinyal yang diterimanya.
Agar lebih paham mengenai resistansi, kita bisa mencoba memahami pengertian resistor. Dari resistansi dan impedansi ini muncul yang namanya komponen elektronika reaktif dan komponen elektronika tidak reaktif, yaitu:
- Komponen reaktif adalah komponen yang nilai hambatan listriknya dinamis sesuai dengan frekuensi sinyal yang masuk, semisal induktor dan kapasitor.
- Komponen tidak reaktif adalah komponen yang tidak terpengaruh frekuensi sinyal yang melewatinya, seperti halnya resistor.
Jenis-Jenis Impedansi
- Impedansi kapasitif, yaitu ketika reaktansi kapasitif lebih besar dibandingkan dengan reaktansi induktif.
- Impedansi induktif, yaitu ketika reaktansi induktif lebih besar dibandingkan dengan reaktansi kapasitif.
- Impedansi resistif, ketika tidak ada reaktansi pada arus searah (DC) alias fase nol.
- Impedansi ekivalen, yaitu rangkaian ekivalen yang merepresentasikan setiap sirkuit dengan elemen yang berbeda, sehingga sama impedansinya sama.
- Impedansi akustik, yaitu hambatan yang terjadi di rambatan gelombang suara yang melewati media tertentu.
Karakteristik Impedansi
- Berlaku untuk arus DC dan AC, bedanya tidak membutuhkan frekuensi pada arus DC.
- Impedansi termasuk diatur dalam Hukum Kirchoff, minus Voltase dan arus akan kompleks.
- Impedansi juga bisa didefinisikan sebagai nilai pembagian antara fasor tegangan dan arus.
- Bisa untuk menyatakan jumlah bagian nyata dan bagian imajiner dalam bentuk binomial.
- Impedansi sangat mungkin digunakan dalam bidang yang kompleks, biasanya dikenal sebagai diagram Fresnel.
Cara Menghitung Impedansi (Impedance) Dalam Rangkaian
Cara menghitung impedansi bisa menggunakan rumus impedansi listrik, yaitu:
Z = ѴR² + (XL-XC)²
Keterangan:
Z = Impedansi
R = Resistansi
XL = Reaktansi Induktif
XC = Reaktansi Kapasitif
Untuk mendapatkan XL (reaktansi induktif) bisa menggunakan rumus:
XL = 2 x π x f x L
Keterangan :
XL = Reaktansi Induktif
Phi = 3.14
f = Frekuensi
L = Induktor
Sedangkan untuk mencari reaktansi kapasitif (XC) bisa menggunakan rumus ini:
XC = ½ x π x f x L
XC = Reaktansi Kapasitif
Phi = 3.14
f = Frekuensi
L = Induktor
Melalui ulasan di atas, kita bisa tahu bahwa impedansi dan resistansi adalah dua hal yang berbeda. Kita bisa menghafalkan rumus impedansi listrik di atas untuk bisa mengerjakan soal-soal mengenai nilai impedansi.