Seorang teknisi elektronika pasti sudah tidak asing dengan pengertian inverter. Masalahnya, orang yang baru belajar elektronika masih kesulitan memahami apa itu inverter, apa fungsinya, bagaimana cara kerjanya, dan masih banyak lagi.
Jika sedang ingin belajar masalah elektronika, maka harus tahu tentang teknologi inverter dan mengapa alat ini begitu penting untuk keperluan industri. Jangan khawatir, di bawah ini ada ulasan lengkap dan menyeluruh yang bisa dijadikan sumber referensi.
Contents
Pengertian Inverter
Power inverter atau inverter adalah perangkat elektronika, yang berguna untuk mengubah arus listrik searah alias Direct Current (DC) menjadi arus listrik bolak-balik alias Alternate Current (AC).
Arus listrik DC tersebut akan diubah sesuai dengan tegangan atau frekuensi sesuai dengan kebutuhan. Sumber arus listrik DC yang bisa menjadi masukan (input) dari inverter tersebut adalah:
- Aki
- Baterai
- Sel Surya
Biasanya, inverter ini digunakan pada daerah-daerah yang pasokan listriknya masih terbatas, yang mana masih saja terjadi di pedalaman. Selain itu, kegunaan inverter ini juga bisa dimanfaatkan saat darurat.
Berkat adanya inverter ini, sumber listrik AC dengan tegangan 220V atau 110V bisa digantikan sementara waktu. Kita bisa menggunakan aki atau sel surya ini untuk menghidupkan peralatan elektronik rumah tangga, seperti kipas angin, televisi, kulkas, dan lain sebagainya.
Fungsi Inverter
Sesuai dengan pengertian inverter di atas, fungsi inverter adalah untuk mengubah arus listrik searah atau DC menjadi arus listrik bolak-balik atau AC. Perubahan tersebut berguna untuk mengubah kecepatan motor bertegangan AC, yaitu dengan hanya merubah frekuensi output.
Selain power inverter rumah tangga, inverter juga sering digunakan untuk kebutuhan industri, membuat inverter menjadi salah satu perangkat elektronika yang penting.
Prinsip Kerja Inverter
Seperti yang kita lihat, rangkaian inverter sederhana di atas memiliki komponen sebagai berikut:
- Osilator
- Saklar
- Transformator CT
Jadi, prinsip kerjanya seperti ini, sumber daya berupa arus listrik searah (DC) dengan tegangan rendah CT Sekunder Transformator. Sedangkan titik A dan titik B (ujung Transformator lainnya) disambungkan dengan saklar menuju ground rangkaian.
Saat saklar terhubung pada titik A, maka:
- Arus listrik jalur 1 akan mengalir dari terminal positif baterai menuju CT Primer Transformator lalu mengalir ke titik A Transformator, hingga berakhir di ground melewati saklar.
Sedangkan jika saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, maka:
- Arus listrik pada jalur satu akan berhenti, lalu arus listrik pada jalur 2 akan mengalir dari terminal baterai positif menuju CT Primer Transformator sampai ke ground melewati saklar.
Jenis-Jenis Inverter
1. Berdasarkan Jumlah Fasa Output
- Inverter Output Satu Fasa, inverter yang memiliki tegangan listrik mulai 220V hingga 240V, biasanya digunakan dalam rumah tangga.
- Inverter Output Dua Fasa, inverter yang bisa menghasilkan tegangan listrik mencapai 380V, yang sudah bisa digunakan untuk kebutuhan industri skala besar.
2. Berdasarkan Pengendalian Tegangan
- Voltage Fed Inverter, inverter yang tegangan input-nya bisa dikontrol secara konstan.
- Variable DC Linked Inverter, inverter yang arus input-nya bisa dikendalikan secara konstan.
- Current Fed Inverter, tegangan input pada inverter ini dapat diatur secara bebas sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3. Berdasarkan Bentuk Gelombang
- Inverter Pure Sine Wave, inverter terbaik yang bisa menghasilkan gelombang sinus dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
- Sine Wave Modified Inverter adalah inverter yang menghasilkan gelombang kotak, yang sayangnya tingkat efisiensinya rendah.
- Square Wave Inverter merupakan inverter paling sederhana, yang mampu menghasilkan tegangan 220V namun dengan kualitas rendah.
Komponen-Komponen Inverter
Beberapa komponen elektronika yang ada pada inverter adalah sebagai berikut:
- Baterai, aki, sel surya (sumber arus DC)
- Comparator
- Transistor MOSFET
- Transformator
- Osilator
Skema dan Rangkaian Inverter
Skema inverter bermanfaat untuk merangkai inverter supaya berfungsi dengan normal, yang mana terdiri dari 3 skema, yaitu:
- Skema inverter gelombang kotak
- Skema inverter gelombang sinus
- Skema inverter gelombang modified sinus
Sejauh ini, skema yang paling sering digunakan adalah gelombang sinus dan gelombang modified sinus, yang lebih hemat dibandingkan gelombang kotak. Berikut contoh rangkaian inverter yang bisa dipelajari:
Cara Membuat Inverter
Sebagai pembelajaran, maka kita bisa membuat inverter sederhana terlebih dahulu. Beberapa komponen dan alat yang harus disiapkan adalah:
- 1 buah baterai
- 2 buah transistor
- 2 buah resistor
- 1 buah trafo ct
- 1 buah lampu neon 5 watt
- Kabel (secukupnya)
Kali ini kita akan membuat inverter yang bisa menyalakan lampu neon 5 watt, karena itu 2 buah transistornya bisa TIP31C jenis NPN, sedangkan 2 buah resistornya memiliki nilai 15 Ohm. Jika komponen dan bahan sudah siap, maka buatlah inverter seperti skema di bawah ini:
Selain memahami teori pengertian inverter, jangan lupa untuk rajin praktek dengan membuat inverter sederhana sendiri. Kita juga bisa membaca materi tentang pengertian resistor yang bisa menunjang pemahaman tentang inverter.