Konduktor adalah benda yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, kita bisa menjumpainya dengan mudah di dalam rumah. Banyak peralatan rumah tangga yang memanfaatkan bahan bersifat konduktor.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara singkat mengenai apa itu benda konduktor, bagaimana karakteristiknya, apa saja contohnya, dan apa yang membuatnya berbeda dengan benda isolator.
Pengertian Konduktor
Suatu benda dapat dikatakan sebagai konduktor apabila memiliki kemampuan untuk menghantarkan panas atau arus listrik dengan baik. Sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan panas dikategorikan sebagai benda isolator.
Perbedaan konduktor dan isolator dapat dilihat dari bahan dasarnya, apakah mampu menghantarkan energi (panas/listrik) atau tidak.
Selain konduktor dan isolator, ada istilah lain yang disebut sebagai semikonduktor. Benda tersebut memiliki karakteristik mampu menjadi isolator atau konduktor dalam kondisi tertentu. Intinya, bisa menghantarkan listrik tetapi tidak sebaik konduktor.
Karakteristik Bahan Konduktor
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, konduktor berarti memiliki kemampuan untuk menghantarkan panas atau listrik. Itu berarti, bahan konduktor harus memiliki karakteristik listrik. Selain memiliki karakteristik listrik, bahan konduktor juga harus memiliki kekuatan mekanis untuk daya tarik yang tinggi.
Biasanya, bahan-bahan yang digunakan untuk konduktor adalah logam biasa, logam paduan, dan logam campuran.
- Logam yang umum atau logam biasa (alumunium, tembaga)
- Logam paduan dibuat dengan mencampurkan setidaknya dua jenis logam dengan suatu proses tertentu.
- Logam yang pembuatannya dicampurkan dari logam berupa alumunium atau tembaga dengan logam lain.
Syarat Syarat Bahan Konduktor
1. Menghantarkan Panas atau Listrik
Jika suatu benda memiliki hambatan jenis yang kecil, maka kemampuan hantar panas atau listriknya akan semakin baik. Hal itulah yang dimiliki oleh bahan konduktor.
Apabila bahan konduktor bisa menghantarkan panas dengan baik, ia akan disebut sebagai konduktor panas.
Di sisi lain, jika benda mempunyai kemampuan menghantarkan listrik dengan baik, maka benda itu disebut sebagai konduktor listrik. Secara singkat, untuk dikatakan sebagai konduktor, maka suatu benda harus mempunyai konduktivitas (hantar panas/listrik) yang baik.
2. Memiliki Kekuatan Mekanis Tinggi
Kekuatan mekanis tinggi dimiliki oleh bahan yang bersifat konduktor. Suatu benda yang mengandung bahan konduktor bisa mengalirkan energi dengan baik. Awalnya, benda tersebut akan mengalami suatu getaran yang ditimbulkan oleh sumber energi.
3. Memiliki Koefisien Muai Kecil
Bahan konduktor juga memiliki koefisien muai yang kecil. Manfaatnya, agar benda tidak mudah mengalami perubahan volume, bentuk, maupun ukuran.
4. Modulus Elastisitas Tinggi
Anda pasti sudah tau bahan penghantar listrik ada yang bentuknya cair dan ada yang bentuknya gas. Nah, bahan konduktor perlu memiliki modulus elastisitas tinggi untuk tetap bertahan dari tegangan tinggi supaya tidak mudah rusak.
Contoh Bahan Konduktor
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, konduktor memiliki konduktivitas yang besar. Semakin besar konduktivitas benda, maka kemampuan menghantarkan energi listrik atau panas akan semakin baik.
Pada umumnya, bahan-bahan konduktor antara lain perak, tembaga, alumunium, emas, kalsium, seng, nikel, lithium,tungsten, besi, platinum, timah, titanium, dan air raksa.
Dalam kehidupan sehari-hari, konduktor dimanfaatkan dalam banyak aspek. Misalnya sebagai bahan untuk setrika listrik, kompor listrik, solder, dan beberapa alat memasak. Alat-alat memasak perlu memakai bahan konduktor agar dapat mengalirkan energi panas supaya hidangan bisa matang.
Konduktor adalah salah satu jenis bahan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sifat konduktor yang bisa menghantarkan panas dan listrik dengan baik, telah memudahkan berbagai urusan kita sehari-hari.