Power supply merupakan salah satu perangkat listrik yang sangat penting keberadaannya, dan bisa dibilang sebagai intinya. Meskipun sangat penting, namun masih banyak yang belum mengetahui pengertian power supply dan bagaimana bentuk dari rangkaian power supply.
Sering dikatakan sebagai power supply catu daya (catu daya merupakan Bahasa Indonesia dari power supply) alat ini sangatlah penting. Untuk itu kali ini akan dibahas pengertian power supply, jenis-jenis, fungsi, dan lain sebagainya secara lengkap.
Contents
Pengertian Power Supply
Secara sederhananya power supply adalah sebuah perangkat listrik yang berfungsi untuk memberikan suplai daya. Jadi nantinya power supply ini berperan untuk mengkonversikan aliran listrik ke perangkat elektronik lainnya.
Lebih lanjut power supply ini memiliki kemampuan menyediakan energi listrik untuk perangkat elektronik yang lain. Jadi power supply membutuhkan sumber energi listrik yang besar, dan nantinya mengubahnya menjadi energy listrik yang dibutuhkan oleh perangkat.
Power Supply Berdasarkan Klasifikasinya
Setelah mengetahui Apa itu power supply, maka sekarang saatnya untuk mengetahui klasifikasi power supply. Secara umum power supply dibagi menjadi 3 kelompok utama yang diantaranya:
Power Supply Berdasarkan Fungsi
Menurut fungsinya, terdapat 3 klasifikasi turunan dari power supply ini yakni:
- Adjustable power supply, power supply yang sesuai dengan namanya tegangan atau arusnya dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Pengaturan ini dilakukan menggunakan knob mekanik.
Ada dua jenis lagi dari adjustable power supply yakni regulated dan unregulated adjustable power supply.
- Regulated power supply, merupakan power supply yang bisa menjaga tegangan dan arus listrik untuk tetap stabil. Meskipun saat itu terdapat perubahan pada beban atau sumber listrik (arus input dan tegangan).
- Unregulated power supply, catu daya yang tidak dapat menjaga ketegangan dan arus listrik untuk tetap stabil. Sehingga saat ada perubahan sumber ataupun beban arus, maka tegangan atau arus listriknya berubah.
Power Supply Berdasarkan Bentuknya
Power supply ini banyak ditemukan dalam perangkat elektronik seperti di TV, DVD player, komputer, ataupun laptop dan biasanya menyatu ataupun di tempatkan di dalam perangkat. Hal itu mengakibatkan konsumen tidak bisa mengetahui dengan pasti seperti apa bentuk power supply.
Tentu saja power supply pc, power supply laptop ataupun power supply hp memiliki bentuk yang berbeda. Berikut ini adalah klasifikasi power supply berdasarkan bentuknya:
- Power supply internal (built in) dari luar terlihat seperti hanya kabel listrik
- Power supply yang berdiri sendiri (stand alone) terletak di luar perangkat elektronik yang digunakan. Contohnya di charger hp, ataupun laptop.
Power Supply Berdasarkan Konversinya
Untuk klasifikasi power supply yang ini lebih sederhana lagi karena hanya terdapat dua jenis, diantaranya:
- Power supply switching yang harus terlebih dahulu mengkonversi atau mengubah tegangan input ke pulsa DC atau AC.
- Power supply linear bisa secara langsung mengkonversi tegangan listrik dari inputnya.
Jenis-jenis Power Supply
Selain dibedakan berdasarkan tiga klasifikasi utama di atas, ternyata masih ada lagi jenis-jenis power supply.
Tentu saja jika dilihat melalui gambar power supply, maka ketiganya akan sangat berbeda. Adapun beberapa jenisnya adalah,
a. DC Power Supply
Merupakan power supply yang memiliki polaritas tetap untuk bebannya yakni negative dan positif. Pengertian power supply dc adalah catu daya yang menyediakan DC (direct current) untuk tegangan dan arusnya. Jenis power supply ini dibedakan lagi menjadi dua yakni,
❖ AC to DC Power Supply merupakan power supply yang memiliki transformator untuk menurunkan tegangan, kapasitor sebagai filter, dan dioda sebagai penyerah. Alat ini akan mengubah sumber tegangan listrik AC ke DC.
❖ Linear regulator, fungsi power supply dc ini adalah untuk menurunkan sumber tegangan DC yang sedang fluktuatif agar menjadi lebih stabil.
b. AC Power Supply
Power supply yang mengkonversi atau mengubah suatu taraf tegangan AC ke taraf tegangan yang lain. Misalnya menurunkan tegangan AC 220V ke 110V.
c. Switch-Mode Power Supply
SMPS adalah power supply yang untuk bisa mendapatkan tegangan DC langsung menyerahkan (recify) dan menyaring (filter) tegangan AC. Nantinya tegangan DC yang dihasilkan akan di switch ON dan OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit yang memiliki frekuensi tinggi.
Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan sebuah tegangan AC yang bisa melewati transformator dengan frekuensi tinggi.
d. Programmable Power Supply
Power supply ini bisa dikendalikan pengoperasiannya menggunakan remote control melalui interface (antarmuka) dengan jenis input analog maupun digital.
e. Uninterruptible Power Supply
Sering disebut juga dengan UPS memiliki 2 sumber listrik yakni input AC yang langsung berasal dari tegangannya, dan juga baterai yang dimilikinya. Saat normal maka tegangan input secara stimulant akan mengisi baterai serta menyediakan arus listrik untuk peralatan listrik lainnya.
Namun jika terjadi kegagalan, misalnya mati listrik maka baterai yang akan menjadi penyelamat dan mengambil alih untuk memberikan tegangan pada perangkat listrik yang bersangkutan.
f. High Voltage Power Supply
Mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tegangan listrik dari mulai ratusan bahkan sampai ribuan volt. Karenanya tidak heran jika alat ini biasanya digunakan untuk mesin yang membutuhkan tegangan tinggi seperti X Ray, dsb.
Komponen-Komponen Didalam Power Supply
Pada Komponen power supply dibedakan menjadi dua yakni komponen utama yang memang terletak di dalamnya, dan komponen tambahan. Adapun komponen tersebut dan fungsinya secara singkat adalah,
Komponen Utama:
1. Transformator, sebuah komponen yang memiliki kemampuan untuk mengubah tegangan listrik. Ada dua jenis trafo yakni step up untuk menaikkan, dan step down untuk menurunkan. Biasanya power supply menggunakan trafo step down.
2. Dioda, merupakan komponen dengan kemampuan ganda yakni melepaskan arus dan juga memblok arus apabila diletakkan pada arah berlawanan.
3. Kapasitor, memiliki kemampuan untuk menyimpan arus saat dihubungkan dengan sumber arus, dan saat sumber arus hilang maka bisa langsung melepaskannya. Tapi fungsi kapasitor di power supply ini adalah menyaring tegangan DC yang tidak stabil.
4. IC Voltage Regulator, merupakan perangkat mikrokontroler dan berguna untuk mengubah besar tegangan DC menjadi tegangan yang lebih siap digunakan untuk semua perangkat listrik maupun elektronika.
Komponen Tambahan:
5. Saklar, termasuk dalam komponen tambahan sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja power supply. Fungsi dari komponen ini adalah mengaktifkan, ataupun mematikan power supply tanpa perlu mencabutnya dari steker.
6. Sekering, berfungsi untuk mengamankan power supply apabila ada arus besar yang masuk ke dalamnya. Hal ini untuk menghindari power supply dari kerusakan.
7. Lampu Indikator, memiliki fungsi untuk memberitahu bahwa power supply sedang dalam kondisi bekerja (apabila lampu dalam kondisi menyala).
Fungsi Power Supply pada Komputer
Kali ini masuk ke pembahasan fungsinya. Secara umum fungsi power supply adalah mengaliri arus listrik untuk komponen-komponen ataupun perangkat elektronik lainnya.
Lalu ada fungsi power supply komputer yakni memberikan sumber listrik pada hardware maupun komponen yang ada di dalam komputer.
Cara Kerja Power Supply
Cara kerja power supply sebenarnya sangat sederhana yakni saat komponen-komponen yang ada seperti trafo, dioda, dsb membentuk sebuah rangkaian power supply.
Nantinya saat seseorang menyalakan perangkat elektroniknya, maka terlebih dahulu akan di cek dan tes oleh power supply sebelum bisa menyala. Saat power supply merasa bahwa tegangan listrik dari sumber sudah aman, dan bisa alirkan maka power supply akan mengirimkan sinyal.
Jadi itulah tadi pembahasan lengkap terkait pengertian power supply dan fungsinya, klasifikasi, jenis-jenis, komponen, dan bagaimana cara kerjanya. Sehingga jangan lagi bingung terkait dengan pengertian power supply ini.