Pengertian PLC (Programmable Logic Controller) dan Prinsip Kerja

PLC adalah sesuatu yang perlu Anda pahami, terutama jika Anda bekerja dengan berbagai mesin industri. PLC sendiri adalah suatu singkatan yang memudahkan penyebutan suatu sistem. Apa sebenarnya PLC ini? Apa saja keunggulan dan kelemahannya?

Kepanjangan PLC adalah Programmable Logic Controller. Tapi memahami kepanjangannya saja tidak cukup. Anda juga perlu mencari tahu jenis-jenisnya, komponen penyusunnya, cara kerjanya, dan tentu saja fungsi atau kegunaannya. Semua penjelasan itu bisa ditemukan disini.

Contents

Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)

hardware pada plc

Pertama-tama, cari tahu terlebih dahulu apa itu PLC. PLC merupakan suatu perangkat elektronik yang dirancang untuk mengendalikan proses sinyal output dan input, baik analog maupun digital, di suatu mesin. Sistem ini membawa suatu kontrol program.

Sistem kontrol PLC tersebut akan menganalisa sinyal input lalu sistem ini akan mengatur kondisi output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh user. Kondisi input yang ada dalam PLC akan disimpan di suatu memori dimana instruksi logika akan diberikan dengan mengikuti input yang diterima.

Peralatan input PLC bisa berupa push button yang terdapat di panel kontrol, sensor fotoelektrik, limit switch, serta beberapa peralatan elektronika yang lain.

Kegunaan dan Fungsi PLC

jenis-jenis plc

Program PLC mempunyai 3 fungsi yang sangat penting. Fungsi pertamanya adalah sebagai sekuensial. Fungsi keduanya merupakan fungsi relay. Dan fungsi yang terakhir adalah untuk monitoring. Berikut keterangan lebih lengkap mengenai fungsi atau kegunaan dari PLC.

1. Sekuensial

Untuk menjalankan fungsi yang satu ini, semua perintah harus dibuat dengan menggunakan logika yang paling sesuai. Berikutnya, tugas pokok PLC adalah melakukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan perintah yang diberikan.

Sekuensial sendiri berarti tindakan dilakukan berulang kali dengan suatu alur tertentu. Dengan begitu Tindakan tersebut bisa diprediksi dengan jauh lebih mudah.

2. Relay

Fungsi lain dari modul PLC adalah sebagai relay yang menyampaikan suatu perintah agar diterima dengan baik oleh mesin yang menjadi target. Pada PLC, operator akan menjalankan suatu perintah yang diberikan dan memberikan input.

Ketika proses tersebut selesai, output akan dikirimkan ke target yang bernama relay. Lebih dari satu PLC bisa dihubungkan satu sama lain sehingga tugas yang dijalankan oleh sistem-sistem tersebut akan sama persis.

3. Monitoring

Jenis-jenis PLC yang terakhir adalah monitoring. Dalam dunia industri, seperti pabrik misalnya, seluruh mesin perlu bekerja dengan efektif dan efisien. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, operator akan menyediakan suatu perintah yang berasal dari PLC, kemudian memonitor dan memeriksa hasilnya.

Kalau hasilnya sudah sesuai dengan sekuen, seharusnya tidak akan ditemukan kesalahan apapun pada mesin, kecuali jika algoritmanya berbeda dan programnya dirancang untuk tujuan yang lainnya.

Komponen PLC

sistem kontrol plc

Ada 4 komponen penting yang harus ada di setiap sistem PLC. Keempat hardware pada PLC tersebut semuanya mempunyai peranan yang sangat penting. Empat komponen penting tersebut adalah CPU, memori, input serta output, dan power supply.

1. CPU

Bagian penting pertama dari rangkaian PLC adalah CPU yang tugasnya adalah untuk memproses input serta membuat hasil. CPU disini bukan mengartikan komputer digital lengkap. CPU bisa berupa sistem relay yang sederhana tapi sudah diprogram sehingga bisa melakukan proses tertentu.

2. Memory

Bagian berikutnya yang sama pentingnya adalah memory. Fungsi utama dari bagian ini adalah sebagai suatu penyimpanan program yang akan membantu jalannya processing. Apapun program dan algoritma yang diberikan, itu semua akan tersimpan di dalam memori.

3. Input dan Output

PLC yang termasuk salah satu perkembangan dari teknologi konstruksi, membutuhkan suatu input yang berfungsi sebagai suatu sumber masukan. Bagian yang satu ini bisa berbentuk apa saja, selama bentuk tersebut sesuai dengan fungsi PLC.

Kemudian hasil akhir dari proses akan dikeluarkan melalui output. Hasil akhir tersebut akan segera dikirimkan ke target sehingga bisa segera diterapkan.

4. Power Supply

Bagian penting lain dari PLC adalah power supply yang akan melindungi tegangan dan menjaga listrik tetap stabil. Contoh PLC dan power supply adalah PLC Omron. Power supply digunakan agar PLC bisa bekerja tanpa gangguan dan dengan lebih optimal.

Prinsip Kerja PLC

alamat plc

Ada 3 tahapan dalam cara kerja sistem PLC. Tahapan yang pertama adalah sinyal input. Tahapan tersebut diikuti dengan tahapan processing. Kemudian tahapan yang terakhir adalah mengirimkan perintah.

1. Sinyal Input

Proses kerja PLC diawali dari sinyal input. Sinyal input ini bisa berbentuk apa saja. Sinyal input bisa berupa perintah yang diberikan oleh operator secara langsung. Bisa juga berupa data yang dimasukkan dari sistem atau mesin yang lainnya. Atau bisa juga sebagai keluaran dari PLC tetapi digunakan sebagai suatu data yang baru.

2. Processing

Sinyal input kemudian akan masuk ke dalam CPU. Tujuannya adalah untuk processing. Konsep kerja tahapan yang satu ini mirip dengan komputer, tapi jauh lebih sederhana. Pada tahapan ini, program dan logika yang sudah diterapkan akan segera menjalankan tugasnya.

Processing akan dibuat dengan suatu prosedur yang lebih sederhana dan seminimal mungkin sehingga proses ini bisa berjalan dengan lebih efisien.

3. Pengiriman Perintah

Proses terakhir yang akan terjadi dalam panel PLC adalah pengiriman perintah atau output hasil. Output atau hasil yang dikeluarkan akan berupa sinyal dan akan dikirimkan ke mesin yang menjadi target. Output akan segera diterapkan di mesin yang lainnya yang sama-sama terhubung ke sistem PLC.

Seperti halnya topologi jaringan maupun berbagai teknologi konstruksi yang lainnya, PLC juga membawa beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan serta kekurangannya adalah:

Kelebihan Kekurangan
Sistem ini cukup kuat dan compact, serta dilengkapi dengan sistem operasi yang andal. Memakan biaya tambahan karena sistem ini membutuhkan seorang programmer.
Membutuhkan sedikit perawatan dan mudah untuk dikembangkan karena desainnya yang lebih modular dibandingkan dengan alat lain. Fungsi matematikanya cukup bagus, tapi kurang bisa diandalkan dalam melakukan proses perhitungan matematika yang sangat kompleks.
Bisa menangani berbagai output dan input digital, loop PID, serta sinyal input analog. Instruksi pemrogramannya juga cukup banyak. Beberapa aplikasi dan positioning tertentu bisa jadi membutuhkan eksekusi kecepatan yang lebih tinggi dan tidak bisa dicapai oleh PLC.
Interface pemrogramannya cukup mudah untuk digunakan di PC. PLC juga mudah digunakan dengan software tanpa modifikasi tambahan. Pengoptimalan penggunaan sistem ini bisa jadi lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan alat lain seperti mikrokontroler.

Bahasa Pemrograman PLC

Ada 5 bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk mengoperasikan PLC. Kelima bahasa pemrograman tersebut adalah:

  • LD atau Ladder Diagram
  • IL atau Instruction List
  • ST atau Structured Text
  • FBD atau Function Block Diagram
  • SFC atau Sequential Function Charts

Kelima bahasa pemrograman tersebut, prinsip kerja PLC, komponen, dan fungsinya adalah beberapa hal yang wajib dipahami oleh siapapun yang akan menggunakan sistem ini. PLC adalah sistem yang sangat berpengaruh dalam dunia industri dan harus digunakan dengan tepat.

Leave a Comment